RESUM
KOMUNIKASI MENULIS
(
BERBAGAI JENIS SURAT )
A.
Pengertian Surat
Surat merupakan bentuk komunikasi
tertulis antara seseorang atau lembaga dengan orang atau lembaga yang lainnya,
(Nurdin. 2005:189). Surat adalah
media komunikasi dalam bentuk tulisan yang dilakukan oleh seseorang atau
lembaga ke seseorang atau lembaga lainnya. Banyak kesalahan yang sering kita
temukan dalam halnya penulisan surat.
B.
Jenis-Jenis Surat
Dalam
kehidupan sehari-hari, masyarakat mengenal berbagaimacam jenis surat. Secara
garis besar, Bratawidjaja (1995:6-7) menyebut sebagai berikut
a. Menurut
isi dan asalnya, surat dibedakan atas tiga macam:
1) Surat
resmi atau dinas pemerintah,
2) Surat
niaga,
3) Surat
pribadi.
b. Menurut
maksud dan tujuannya, surat digolongkan atas:
1) Surat
pemberitahuan
2) Surat
keputusan
3) Surat
perintah
4) Surat
permintaan dan surat permohonan
5) Surat
peringatan
6) Surat
panggilan
7) Surat
penawaran
8) Surat
perjanjian
9) Surat
pesanan
10) Surat
laporan
11) Surat
pengantar
12) Surat
lamaran kerja, dan sebagainya
c. Menurut
wujudnya, surat dibedakan atas:
1) Kartu
pos
2) Warkat
pos
3) Surat
bersampul
4) Telegram
5) Teleks
6) faksimil
d. Menurut
sasarannya, surat terbagi atas:
1) Surat
biasa
2) Surat
edaran
3) Surat
pengumuman
e. Menurut
jaminan dan keamanan isinya, surat digolongkan atas empat macam, yaitu:
1) Surat
sangat rahasia
2) Surat
rahasia
3) Surat
konfidesil (terbatas)
4) Surat
biasa
f. Menurut
urgensinya, surat dibedakan atas: biasa, penting, dan sangat rahasia
g. Menurut
cara penyampaiannya, surat digolongkan atas: biasa, kilat, dan kilat khusus
Berdasarkan
isinya, surat dapat dibedakan atas beberapa jenis, yakni sebagai berikut:
1.
Surat keluarga ialah surat yang isinya membicarakan masalah keluarga,
perkenalan, atau persahabatan.
2.
Surat setengah resmi ialah surat yang ditulis oleh seseorang atau perorangan
kepada suatu organisasi atau instansi tertentu. Contohnya surat lamaran kerja,
surat permohonan izin membangun, surat izin masuk kantor, surat pernyataan
bersedia memilih dan dipilih.
3.
Surat sosial ialah surat yang dibuat oleh berbagai lembaga sosial yang
ditujukan kepada seseorang, organisasi, atau instansi tertentu.
4.
Surat niaga ialah surat yang ditulis oleh suatu badan perusahaan perdagangan
yang isinya membicarakan masalah dagang atau perniagaan (Arifin, 1987:7).
5.
Surat dinas ialah surat yang isinya meliputi masalah dinas yang menyangkut
administrasi pemerintah (Arifin, 1987:7).
Dalam
kehidupan sehari-hari, kita mengenal bermacam-macam jenis surat. Surat-surat
itu dapat dikelompokkan berdasarkan hal-hal berikut:
Ø Berdasarkan
Wujud Surat
- Kartu
Pos
Kartu pos adalah
surat terbuka yang terbuat dari kertas berukuran 10 x 15 cm. Lembaran kertas
surat ini biasanya tebal, sehingga berbentuk kartu. Kegunaan surat ini untuk
menyampaikan berita yang singkat. Akan tetapi, pesan yang tertulis dapat
diketahui oleh orang lain yang bukan haknya sebab berada pada halaman terbuka.
Jenis surat ini biasanya dijual di kantor pos.
- Warkat
Pos
Warkat pos
adalah surat tertutup yang terbuat dari sehelai kertas. Surat seperti ini dapat
dilipat menjadi amplop. Jadi, lembaran surat ini dapat dipakai sekaligus
sebagai amplop. Kegunaan surat jenis ini adalah untuk menyampaikan berita yang
agak panjang dalam sehelai kertas. Lembaran surat jenis ini biasanya dijual di
kantor pos.
- Telegram
Telegram adalah
jenis surat yang berisikan pesan yang relatif singkat yang mana dikirim dengan
bantuan pesawat telegram. Surat ini akan sampai ke tujuan dalam waktu yang
singkat.
- Surat
Bersampul
Surat bersampul
adalah surat yang dikirimkan kepada seseorang dengan menggunakan sampul surat.
Surat jenis ini lah yang banyak kita gunakan dalam berkomunikasi. Kelebihan
surat ini dibanding dengan jenis surat yang lain adalah lebih terjamin
kerahasiaan isinya; lebih leluasa dalam menulis isi surat; lebih santun dalam
surat menyurat.
Ø Berdasarkan
Pembuatan Surat
- Surat
Pribadi
Jenis surat ini
ditulis atas nama pribadi seseorang serta berisi masalah pribadi penulis, baik
yang ditujukan kepada teman, keluarga maupun instansi tertentu. Contoh surat
ini adalah surat untuk keluarga, surat lamaran kerja, dan surat permohonan izin
bangunan.
- Surat
Resmi
Surat resmi
dibuat suatu instansi, organisasi atau lembaga perusahaan tertentu yang
ditujukan kepada seseorang atau lembaga tertentu lainnya. Keberadaan instansi,
lembaga, organisasi dan perusahaan tersebut disahkan secara hukum. Contoh surat
resmi adalah surat dinas, surat niaga, dan surat sosial.
Ø Berdasarkan
Pesan Surat
- Surat
Keluarga
Surat keluarga
adalah surat yang berisi masalah-masalah keluarga atau kekeluargaan. Contoh
surat keluarga adalah surat untuk orang tua, saudara, dan teman.
- Surat
Setengah Resmi
Surat setengah
resmi adalah surat yang dikirimkan oleh seseorang kepada instansi atau lembaga
organisasi tertentu. Jenis surat ini misalnya surat lamaran kerja, permohonan
IMB dan surat permohonan cuti.
- Surat
Sosial
Surat sosial
adalah surat yang dibuat oleh lembaga sosial kepada seseorang, organisasi, atau
instansi tertentu yang biasanya berisi berbagai masalah sosial. Misalnya, surat
permintaan sumbangan dan edaran untuk kerja bakti.
- Surat
Niaga
Surat niaga
adalah surat yang ditulis oleh suatu perusahaan perniagaan dengan pesan
berniaga. Contoh jenis surat ini adalah surat penawaran harga, penagihan utang,
lelang barang, atau pesanan barang.
- Surat
Dinas
Surat ini
berisikan masalah kepemerintahan atau kedinasan dari suatu lembaga atau keorganisasian.
Surat ini dapat ditujukan kepada instansi lain, perorangan dan organisasi
tertentu. Misalnya, surat keputusan, surat perintah, dan surat tugas.
- Surat
Pengantar
Surat ini
ditujukan kepada perorangan atau lembaga sebagai pengatur atau referensi seseorang
untuk berhubungan dengan pihak penerima surat.
Ø Berdasarkan
Keamanan Pesan Surat
- Surat
Sangat Rahasia
Surat ini berisi
pesan dokumen penting yang berkaitan dengan rahasia atau keamanan suatu negara.
Jenis surat ini dikirim dengan menggunakan tiga buah sampul. Pada sampul
pertama dituliskan kode SR yang merupakan singkatan dari "Sangat
Rahasia". Pada sampul kedua dituliskan kode SRS, yaitu singkatan dari
"Sangat Rahasia Sekali" serta dibubuhi segel atau lak untuk
membuktikan keutuhan pesan surat. Pada sampul terakhir (luar) dibuat biasa agar
tidak mengundang kecurigaan orang lain. Surat jenis ini, misalnya surat dari
kementerian luar negeri, surat untuk negara-negara tetangga, dan surat dokumen
kemiliteran.
- Surat
Rahasia
Jenis surat ini
berisi dokumen ringan yang pesannya hanya pantas diketahui oleh satu atau
beberapa pejabat tertentu atau yang berwenang pada sebuah instansi. Pengiriman
surat ini menggunakan dua buah sampul. Sampul pertama dituliskan kode R atau RS
yaitu singkatan dari "Rahasia" atau "Rahasia Sekali" serta
disegel, sedangkan sampul kedua tidak diberi kode apa pun. Surat jenis ini
misalnya surat tentang konduet pejabat dan surat dokumen suatu instansi.
- Surat
Konfidensial
Surat yang
isinya haya layak diketahui oleh beberapa pejabat tertentu sebab pesannya
memerlukan tindakan kebijaksanaan dari para pejabat tersebut. Misalnya surat
hasil rapat pimpinan dan usulan kenaikan pangkat seseorang.
- Surat
Biasa
Surat biasa
adalah surat yang pesannya dapat diketahui oleh orang lain tanpa mengakibatkan
kerugian bagi pihak mana pun. Misalnya, surat edaran dan surat undangan.
Ø Berdasarkan
Ruang Lingkup Surat
- Memorandum/
Memo
Memorandum
adalah surat yang dibuat oleh atasan kepada bawahan atau kepada pejabat yang
setingkat dengan pejabat pembuat memo. Memorandum ini hanya berisikan catatan
singkat tentang pokok-pokok permasalahan sebagai pesan yang ingin
dikomunikasikan.
- Nota
Nota adalah
surat yang dibuat oleh atasan kepada bawahan atau sebaliknya di dalam satu
kantor untuk meminta data atau informasi.
- Surat
Biasa
Surat biasa
adalah surat yang dikirimkan kepada orang lain, baik yang berada di dalam
maupun di luar instansi yang bersangkutan.
Ø Berdasarkan
Jumlah Pembaca Surat
- Pengumuman
Pengumuman ini
dapat digunakan dalam raung lingkup yang terbatas maupun dalam ruang lingkup
yang lebih luas. Misalnya, pengumuman penerimaan pegawai dan kelulusan tes.
- Surat
Edaran
Surat
edaran adalah surat yang dikirimkan kepada beberapa orang, baik di dalam maupun
di luar kantor yang bersangkutan. Kadang-kadang, surat ini hanya berisi sesuatu
yang hanya diketahui oleh para pejabat tertentu.
3. Surat
Biasa
Surat biasa
adalah surat yang khusus dikirimkan kepada seseorang yang namanya tertera pada
alamat surat dan hanya untuk diketahui oleh orang yang dituju.
Ø Berdasarkan
Penyelesaian Surat
- Surat
Kilat
Surat kilat
adalah surat yang pesannya harus dapat disampaikan kepada penerima surat
secepat mungkin. Tanggapan yang diharapkan dari surat tersebut pun perlu
dilakukan dengan cepat.
- Surat
Segera
Pesan dalam
jenis surat ini perlu segera disampaikan kepada penerima surat, tetapi tidak
harus dikerjakan atau ditanggapi dengan cepat seperti pada surat kilat.
- Surat
Biasa
Jenis surat ini
baik cara pembuatan atau pengirimannya tidak harus diprioritaskan seperti kedua
jenis surat di atas.
Ø Berdasarkan
Pengertian Umum
- Surat
Terbuka
Surat terbuka
adalah surat yang ditujukan kepada pihak lain, biak perorangan maupun kelompok
yang biasanya dimuat di media massa atau diedarkan secara terbuka.
- Surat
Tertutup
Surat tertutup
adalah surat yang cara pengirimannya diberi sampul karena isinya tidak layak
diketahui oleh pihak lain.
- Surat
Kaleng
Surat kaleng
adalah surat yang pengirimannya tidak mencantumkan nama dan alamat pengirim
secara jelas. Pengirim surat ini tidak bertanggung jawab terhadap isi surat.
Akan tetapi untuk beberapa hal perlu juga diperhatikan oleh penerima surat
pesan dalam surat itu.
C. Pengertian
Surat Dinas dan Jenisnya
Surat dinas dibuat oleh seseorang yang berkedudukan sebagai
pejabat instansi pemerintah sehingga surat ini disebut juga surat jabatan.
Syarat
sebuah surat dinas:
1.
Format dan bentuk surat menarik, yaitu tempat teratur dan tidak diletakkan
seenaknya, isi tidak terlalu panjang, yaitu langsung pada sasaran dan tidak
bertele-tele,
2.
Bahasa harus jelas, padat, baku, umum, yaitu harus komunikatif, sopan, mudah
dipahami, simpatik, dan tidak menyinggung perasaan penerima, harus bersih dan
menggambarkan citra pengirimnya.
Beberapa
jenis surat yang termasuk surat dinas adalah sebagai berikut :
1.
Surat Permohonan
Surat permohonan berisi permohonan atau permintaan sesuatu
kepada pihak lain.
Dalam surat permohonan harus disebutkan pokok pokok sebagai
berikut.
a) Identitas pemohon.
b) Isi permohonan.
c) Tujuan dan alasan memohon.
d) Batas waktu maksimal untuk menjawab permohonan.
e) Pernyataan kesungguhan dalam memohon.
2.
Surat Pemberitahuan
Surat pemberitahuan berisi suatu pengumuman atau sosialisasi
informasi baru yang perlu diketahui oleh pihak lain yang terkait. Surat ini
sifatnya hanya mengabarkan suatu berita sehingga tidak perlu untuk ditanggapi
dalam bentuk surat. Secara umum, sistematika surat pemberitahuan adalah sebagai
berikut.
a)
Bagian pembuka, berisi masalah pokok surat
b)
Bagian isi, berisi rincian, uraian, keterangan, atau penjelasan dari masalah
pokok yang akan diberitahukan.
c)
Bagian penutup, berisi harapan agar pihak yang dituju memaklumi hal yang
disampaikan.
3.
Surat Keterangan
Surat keterangan berisi keterangan resmi tentang
status/kondisi seseorang atau barang yang dikeluarkan oleh pejabat yang
berwenang. Misalnya, surat berkelakuan baik, surat keterangan sehat terbebas
dari narkoba, surat keterangan tidak mampu, dan surat keterangan pengalaman
kerja.
Dalam
surat keterangan ini, harus disebutkan:
a) data
pribadi dan jabatan pihak vang membuat keterangan;
b) data
pribadi pihak vang diterangkan;
c) isi
keterangan;
d)
keterangan tanggal berlakunya surat; dan
e)
pernyataan bahwa keterangan yang dibuat adalah benar.
4.
Memo dan Nota Dinas
Memo atau nota dinas adalah surat khusus yang dipakai antar
pejabat di lingkungan suatu lembaga. Pemakaian memo tersebut berbeda dengan
memo pribadi.
D. Sistematika
Surat Resmi atau Surat Dinas
Dalam
sistematika penulisan surat resmi ada beberapa bagian, bagian surat tersebut
terdiri atas:
a)
kepala surat
b)
tanggal
c)
nomor, lampiran, dan hal atau perihal
d)
alamat surat
e)
salam pembuka
f)
isi surat
g)
salam punutup
h)
pengirim surat
i)
tembusan
j)
inisial.
1.
Kepala surat
Kepala
surat yang lengkap terdiri atas:
d) nama instansi
e) alamat lengkap
f) nomor telepon
g) nomor kotak pos
h) alamat kawat
i) lambang
atau logo.
Nama instansi ditulis dengan huruf kapital alamat instansi,
termasuk di dalamnya telepon, kotak pos, dan alamat kawat (jika ada) ditulis
dengan huruf awal kata kapital kecuali kata tugas.
Nomor kode pos ditulis setelah nama kota tempat instansi itu
berada.
Contoh:
DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Pusat pembinaan dan pengembangan
bahasa
Jalan Daksinapati Barat IV,
Rawamangun
Jakarta 13220
Kotak Pos 2625 Telepon 4896558,
4894564
Dalam
penulisan kepala surat hendaklah diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1.
Nama instansi jangan disingkat, misalnya Biro Diklat, Depdikbud, tetapi Biro
Pendidikan dan Pelatihan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
2.
Kata jalan jangan disingkat menjadi Jln. atau Jl, tetapi Jalan.
3.
Kata telepon hendaknya ditulis dengan cermat , yaitu Telepon, bukan Tilpun
atauTelpon dan jangan disingkat menjadi Tlp. atau Telp.
4.
Kata kotak pos hendaknya jangan disingkat K. Pos atau Kotpos. Demikian pula,
jangan digunakan P.O. Box atau Post Office Box.
5.
Kata alamat kawat jangan digunakan Cable Address tapi Alamat Kawat.
6.
Kata telepon dan kotak pos diikuti oleh nomor tanpa diantara tanda titik dua
(:), sedangkan nomor-nomor yang mengikutinya tidak diberi titik.
Contoh:
- Telepon: 489.655.8
-
Kotak Pos: 265.5
Seharusnya:
- Telepon 4896558
- Kotak Pos 2655
2.
Tanggal
Tanggal surat ditulis secara lengkap, yaitu tanggal ditulis
dengan angka, bulan ditulis dengan huruf, dan tahun ditulis dengan angka.
Sebelum tanggal tidak dicantumkan nama kota karena nama kota itu sudah
tercantum pada kepala surat. Setelah angka tahun tidak diikuti tanda baca apa
pun, seperti tanda titik, titik koma, titik dan garis hubung, selain itu, perlu
diperhatikan hal berikut.
a) Nama bulan jangan ditulis dengan angka, tetapi
dengan huruf. Nama bulan yang ditulis dengan huruf tidak boleh disingkat,
misalnya Januari, Februari, Agustus, atau November, bukan Jan., Agt, atau Nov.
b) Nama bulan hendaknya ditulis dengan cermat,
misalnya Februari, November,bukan Februari, Nopember.
c) Contoh penulisan tanggal surat:
22
Maret 2003
3.
Nomor, Lampiran, dan Hal
Kata nomor, lampiran dan hal ditulis
dengan diawali huruf kapital, Nomor, Lampiran, dan hal diikuti oleh tanda titik
dua yang ditulis secara estetik ke bawah sesuai dengan panjang pendeknya ketiga
kata itu.
Penulisan kata Nomor dan Lampiran
yang dapat disingkat menjadi No. Dan Lamp, harus taat asas. Jika kata nomor
ditulis lengkap maka kata lampiran pun harus ditulis lengkap. Jika kata Nomor
disingkat maka kata lampiran pun harus disingkat.
Kata nomor diikuti oleh nomor
berdasarkan nomor urut surat dengan kode yang berlaku pada instansi pengirim
surat. Nomor surat dan kode yang dibatasi oleh garis miring ditulis rapat pada
spasi dan tidak diakhiri tanda titik atau tanda hubung.
Penulisan nomor dan kode surat yang benar:
- Nomor:110/U/PPHBI/2003
- Nomor: 110/U/PPHBI/2003
Penulisan nomor dan kode surat tidak
harus dibatasi garis miring, tetapi dapat pula dibatasi tanda titik atau tanda
hubung. Demikian pula, isi kode surat tidak harus dengan huruf, tetapi pula
dengan angka. Misalnya:
- Nomor: 10.10.3.03.90 atau
- Nomor:10-10-3-03-90
Kata lampiran ditulis di bawah nomor
jika ada yang dilampirkan pada surat. Jika tidak ada yang dilampirkan, kata
lampiran tidak perlu ditulis.
Kata lampiran atau lamp, diikuti
tanda titik dua yang disertai jumlah barang yang dilampirkan. Jumlah barang
yang ditulis dengan huruf, tidak dengan angka dan tidak diakhiri dangan tanda
baca lain. Pada awal kata yang menyatakan jumlah ditulis dengan huruf kapital.
Contoh penulisan lampiran yang dianjurkan:
-
Lampiran: satu berkas
-
Lam: Satu berkas
Kata hal diikuti tanda titik dua
disertai pokok surat yang diawali dengan huruf kapital tanpa diberi garis bawah
dan tidak diakhiri tanda titik atau tanda baca lain. Pokok surat hendaknyadapat
menggambarkan pesan yang ada dalam isi surat.
Penulisan yang dianjurkan:
-
Hal: Permohonan tenaga pengajar
-
Hal: Penyeragaman bentuk surat
4.
Alamat surat
Dalam penulisan alamat surat terdapat dua macam bentuk.
Bentuk pertama adalah alamat yang ditulis di sebelah kanan atas di bawah
tanggal surat dan bentuk kedua adalah alamat yang ditulis di sebelah kiri atas
di bawah bagian hal atau sebelum salam pembuka.
Untuk
penulisan alamat surat perlu diperhatikan hal berikut:
a)
penulisan nama penerima harus cermat dan langkap, sesuai dengan kebiasaan yang
dilakukan oleh yang bersangkutan (pemilik nama).
b)
Nama diri penerima diawali huruf kapital pada setiap unsurnya, bukan
menggunakan huruf kapital seluruhnya.
c)
Penulisan alamat penerima surat juga harus cermat dan lengkap serta informati.
d)
Untuk menyatakan yang terhormat pada awal penerima surat cukup dituliskan Yth.
Dengan huruf awal huruf kapital disertai tanda titik singkatan itu. Penggunaan
kata kepada sebelum Yth. Tidak diperlukan karena kata kepada berfungsi sebagai
kata penghubung antar bagian kalimat yang menyatakan arah. Apabila diingat
bahwa alamat pengirim tidak didahului kata dari yang berfungsi sebagai
penghubung antar bagian kalimat yang menyatakan asal.
e)
Kata sapaan seperti ibu, bapak, saudara digunakan pada alamat surat sebelum
nama penerima surat. Jika digunakan kata pada awal penerima, kata itu hendaknya
ditulis penuh, yaitu Ibu, Bapak, Saudara dengan huruf awal huruf kapital dan
tanpa tanda titik atau tanda baca apa pun pada akhir kata itu.
f)
Jika nama orang yang dituju bergelar
akademik sebelum namanya, seperti Dr. dr. Ir. atau Drs. atau memiliki pangkat
seperti kapten atau kolonel kata sapaan Ibu, Bapak, dan Sdr. tidak digunakan.
g)
Jika yang dituju nama jabatan seseorang, kata sapaan tidak digunakan agar tidak
berimpit dengan gelar, pangkat, atau jabatan.
h)
Kata jalan pada alamat surat tidak disingkat, tetapi ditulis penuh, yaitu
Jalan, dengan huruf awal huruf kapital tanpa tada titik atau titik dua pada
akhir kata itu. Namun jalan atau gang, nomor, RT, dan RW ditulis lengkap dengan
huruf awal huruf kapital setiap unsur alamat. Namun kota atau wilayah perlu
nama propinsi, tidak di tulis dengan huruf kapital semua, tetapi ditulis dengan
huruf awal kapital dan tidak digaris bawahi serta tidak diakhiri tanda baca apa
pun, seperti tanda titik atau tanda hubung.
i)
Nama alamat yang dituju hendaklah
nama orang yang disertai nama jabatannya, atau nama jabatannya saja dan bukan
nama instansinya.
Contoh penulisan alamat yang
dianjurkan:
Yth. Bapak Sukoco
Kepala Biro Tata Usaha
Departemen A
Jalan Sarlintan Raya 17
Jakarta
5.
Penulisan Salam
Dalam penulisan surat terdapat dua buah salam, yaitu
(1)salam pembuka dan (2)salam penutup. Penulisan kedua bentuk salam itu
merupakan awal dalam berkomunikasi antara penulis surat dan penerima surat.
Salam
pembuka lazim ditulis di sebelah kiri di bawah alamat surat, di atas kalimat
pembuka isi surat. Salam penutup lazim ditulis di sebelah kanan bawah.
Salam
pembuka yamg sangat lazim digunakan adalah ungkapan dengan hormat dengan
ketentutuan sebagai berikut:
a) Huruf pertama kata dengan pada ungkapan salam itu ditulis
dengan huruf kapital (Dengan).
b) Huruf pertama kata hormat pada ungkapan salam itu ditulis
dengan huruf kecil, bukan huruf kapital (hormat).
c) Pada akhir ungkapan salam pembuka itu dibubukan
tanda koma, bukan tanda titik, tanda seru, atau titik dua. (Dengan hormat,).
d) Ungkapan lain yang digunakan sebagai salam pembuka
adalah:
-
Salam sejahtera,
-
Saudara...,
-
Saudara...yang terhormat,
-
Ibu...yang terhormat,
-
Bapak...yang terhormat,
Disamping
itu, terdapat salam pembuka yang bersifat khusus, seperti:
-
Assalamuailaikum W.W.,
-
Salam pramuka,
-
Salam perjuangan,
-
Merdeka,
Penulisan ungkapan salam pembuka
yang tidak cermat adalah Dengan Hormat; Salam Sejahtera; Saudara Tuti yang
Terhormat.
Penulisan ungkapan salam pembuka yang cermat adalah:
- Dengan hormat,
- Salam sejahtera,
- Saudara Tuti yang terhormat,
Salam penutup yang lazim digunakan
adalah ungkapan hormat kami, hormat saya, dan wasalam dengan ketentuan sebagai
berikut:
1. huruf pertama kata hormat, salam, dan
wasalam ditulis dengan huruf kapital.
2. Pada akhir salam penutup dibubukan
tanda koma, bukan tanda titik atau tanda baca lain, atau tanpa tanda baca
apa-apa.
3. Penulisan ungkapan salam penutup yang
cermat adalah :
-
Hormat saya,
-
Hormat kami,
-
Wasalam,
6.
Isi Surat
Secara garis besar isi surat terbagi atas tiga bagian, yaitu
bagian pertama merupakan paragraf pembuka, bagian kedua merupakan paragraf isi
dan bagian ketiga merupakan bagian penutup. Paragraf pembuka mengantarkan isi
surat yang akan diberi tahukan. Paragraf pembuka berisikan pemberitahuan,
pertanyaan, pernyataan, atau permintaan.
Contoh:
a. Kami ingin
memberitahukan kepada saudara bahwa...
b. Salah satu kegiatan proyek
penelitian adalah meneliti sastra lisan Sunda. Sehubungan dengan itu...
c. Pada tanggal 14-18
juli 1990 kami akan mengadakan penataran Kebahasaan Indonesia. Tujuan penataran
itu adalah sebagai berikut.
d. Himpunan Pembina Bahasa
Indonesia akan menyelenggarakan Seminar Pengajaran Bahasa Indonesia. Pada
tanggal 5-6 Novenber 1978, di Wisma Samudra, Jalan Daksinapati Barat IV,
Rawamangun, Jakarta.
e. Dalam sebuah media
massa terbitan Jakarta, kami telah membaca bahwa rumput laut telah
dibudidayakan. Sehubungan dengan itu, kami ingin mendapatkan informasi tentang
perbudidayaan rumput laut itu.
Di
samping itu, paragraf pembuka berisi balasan (jawaban)seperti dalam contoh
berikut:
a. Pertanyaan Saudara yang terterah pada
surat Saudara tanggal 10 Januari 1986, No. 05/Diklat/1/1/1986 akan kami jawab
sebagai berikut.
b. Surat anda telah kami terima.
Sehubungan dengan itu, kami ingin memberitahukan hal berikut.
c. Sesuai dengan permintaan Saudara dalam
surat tanggal 4 Januari 1989, No. 29/H/PU/1989, bersama ini kami kirimkan
seberkas surat perjanjian kerja.
Dalam paragraf isi dikemukakan hal yang perlu disampaikan
kepada penerima surat. Namun, isi surat harus singkat, lugas, dan
jelas.Paragraf penutup merupakan simpulan dan kunci isi surat. Di samping itu,
paragraf penutup dapat mengandung harapan penulis surat atau berisi ucapan
terima kasih kepada penerima surat.
Contoh
paragraf panutup:
a. Atas perhatian Saudara, kami
ucapkan terima kasih.
b. Atas perhatian dan kerja sama
Saudara yang baik selama ini, kami ucapkan terima kasih.
c. Besar harapan kami, Saudara dapat
memanfaatkan sumbangan kami.
d. Mudah-mudahan jawaban kami dapat
memuaskan Saudara.
7. Nama Pengirim
Nama pengirim surat ditulis di bawah tanda salam penutup.
Tanda tangan diperlukan sebagai keabsahan surat dinas. Dalam penulisan nama
pengirim perlu diperhatikan hal berikut:
a. Penulisan nama tidak
perlu menggunakan huru kapital seluruhnya, tetapi menggunakan huruf awal
kapital pada setiap unsur nama.
b. Nama tidak perlu ditulis di
dalam kurung, tidak perlu bergaris bawah dan tidak perlu diakhiri dengan tanda
titik.
c. Nama jabatan dapat
dicantumkan di bawah nama pengirim.
Contoh:
Drs. Doni Susanto,
Kepala
Drs. Doni Susanto
NIP
130130130
8.
Tembusan Surat
Kata tembusan yang ditulis dengan huruf awal huruf
kapital(Tembusan) diletakkan di sebelah kiri pada bagian kaki surat, lurus
dengan bagian nomor dan hal, serta sejajar dengan nama pengirim surat. Tulisan
Tembusan diikuti tanda titik dua, tanpa digaris bawahi. Bagian ini hanya
dicantumkan jika surat itu memerlukan tembusan untuk beberapa instansi atau
pihak lain yang ada hubungannya dengan surat yang bersangkutan.
Ketentuan
isi tembusan itu adalah sebagai berikut:
a. Jika
pihak yang diberi tembusan itu lebih dari satu, diberi nomo urut sesuai dengan
jenjang jabatan pada instansi itu. Jika pihak yang diberi tembusan hanya satu,
tidak diberi nomor.
b. Pihak yang
diberi tembusan hendaklah nama jabatan atau nama orang dan bukan nama kantor
atau instansi.
c. Dalam
tembusan tidak perlu digunakan ungkapan Kepada Yth. atau Yth.
d. Di belakang
nama yang diberi tembusan tidak perlu diberi ungkapan untuk perhatian, untuk
menjadi perhatian, sebagai laporan, atau ungkapan lain yang mengikat.
e. Dalam
tembusan tidak perlu dicantumkan tulisan arsip karena setiap surat dinas itu
harus memiliki arsip.
Contoh: Tembusan:
Tembusan:
Kepala Bagian Perlengkapan
1. Direktur Pemilihan Bahan
2. Kepala Bagian Perlengkapan
3. Dra. Sabaindah
9.
Inisial (Sandi)
Inisial(Sandi)
di tempatkan pada bagian paling bawah sebelah kiri di bawah tembusan(kalau
ada). Inisial merupakan tanda pengenal yang berupa singkatan nama pengonsep dan
pengetik surat. Inisial berguna untuk keperluan selingkung surat untuk
mengetahui siapa pengonsep dan pengetik surat.
Contoh:
- HA/SS
HA singkatan nama pengonsep: Hidayah
Asmuni
SS singkatan nama pengetik: Sandi
Susaty.