RESUM
MENULIS RESENSI,IHWAL TEKNIK EJAAN,CATATAN KAKI,CATATAN PERUT,KUTIPAN,DAN
DAFTAR PUSTAKA
A. Resensi
a.
Pengertian Resensi
Menurut
Keraf, resensi adalah suatu tulisan atau ulasan mengenai nilai sebuah hasil
karya atau buku. Sejalan dengan pendapat Keraf, Menurut Isdriani K. Pudji,
resensi adalah tulisan mengenai nilai sebuah hasil karya atau buku. Pendapat
yang senada juga disampaikan oleh Oktavianawati, yang mengatakan bahwa “resensi
adalah suatu tulisan atau ulasan mengenai nilai sebuah hasil karya, baik itu
buku, novel, majalah, komik, film, kaset, CD, VCD, maupun DVD.
b.
Struktur Tulisan
Resensi
Sebuah
tulisan resensi buku biasanya terdiri dari tiga bagian, yaitu:
Pertama,
bagian pendahuluan. Berisi informasi objektif atau identitas buku. Meliputi judul,
penulis, penerbit dan tahun terbitnya, jumlah halaman, dan bila perlu harga
buku tersebut.
Judul resensi
buku setidak-tidaknya bisa menggambarkan keseluruhan isi buku. Judul harus
ilmiah populer, sebab bahasa media itu ilmiah populer.
Kedua,
bagian isi. Berisi ulasan tentang tema atau judul buku, paparan singkat isi
buku (mengacu kepada daftar isi) atau gambaran tentang keseluruhan isi buku,
dan informasi tentang latar belakang serta tujuan penulisan buku tersebut.
Ketiga, bagian
penutup. Pada bagian ini peresensi menilai bobot (kualitas) isi buku tersebut
secara keseluruhan, menilai kelebihan atau kekurangan buku tersebut.
jenis-jenis dalam resensi
Saryono membagi
resensi buku berdasarkan sudut pandang atau sudut tinjauannya. Berdasarkan
sudut pandang atau sudut tinjauan yang digunakan, resensi di bagi lagi menjadi
dua, yaitu:
1. Resensi
berdasarkan media atau forum sajiannya.
2. Resensi
berdasarkan isi resensi atau isi sajiannya.
Berdasakan media
atau forumnya, resensi buku dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Resensi
ilmiah,
2. Resensi ilmiah
populer
Sedangkan berdasarkan isi sajian
atau isi resensinya lebih lanjut ia mengemukakan bahwa resensi buku digolongkan
menjadi tiga jenis yaitu:
1. resensi
informatif
Resensi informatif hanya berisi
informasi tentang hal-hal dari suatu buku.
2. Resensi evaluatif
Resensi evaluatif lebih banyak
menyajikan penilaian peresensi tentang isi buku atau hal-hal yang berkaitan
dengan buku.
3. Resensi informatif-evaluatif
Resensi jenis ini disamping
menyajikan sebauh ringkasan buku atau hal-hal penting yang ada di buku juga
menyajikan penilaian peresensi tentang isi buku.
Dari ketiga
jenis resensi tersebut, jenis resensi ketigalah yang paling ideal karena bisa
memberikan laporan dan pertimbangan secara memadai.
Adpun bentuk
resensi dapat digolongkan sebagai berikut.
1. Meringkas
Penulis resensi berusaha untuk
berusaha meringkas dengan bahasa yang tidak bertele-tele.
2. Menjabarkan
Tugas peresensi adalah menjabarkan
(dengan bahasa sendiri) tentang keseluruhan isi buku tersebut.
3. Menganalisis
Penulis resensi tidak sekedar
meringkas dan memindahkan kata-kata dalam buku dalam bahasa resensi.
4. Membandingkan (Komparasi)
Meresensi buku juga bisa dilakukan
dengan komparasi. Komparasi bisa dilakukan dengan membandingkan buku itu dengan
pengarang yang sama atau dengan buku sejenis meskipun berbeda pengarang.
4. Memberi
penekanan
Resensi bentuk ini biasanya
digunakan untuk meresnsi buku-buku kumpulan tulisan atau bunga rampai (satu
penulis tapi beragam topik). Meresensi kumpulan tulisan memang lebih sulit
daripada meresensi satu orang dengan pemikiran utuh.
c.
Teknik Penulisan
Resensi
Untuk lebih
cepat dalam memahami sebuah buku dapat diikuti beberapa saran sebagai berikut:
1. Baca
kata pengantar dan pendahualuan.
2. Lihat
daftar isi
3. Baca
ringkasan buku yang biasanya terdapat pada sampul belakang
4. Pilih
hal-hal yang dianggap penting.
5. Catat hal-hal
yang dianggap penting.
Cara lain agar
cepat memahami sebuah buku adalah dengan berlatih membaca efektif. Yakni bisa
dilakukan dengan beberapa cara, antara lain:
1. Selection,
yakni dengan memilih masalah yang pokok dan esensinya saja dari buku yang kita
baca.
2. Skipping,
yakni dengan melompati (melewati) bagian-bagian yang kurang penting.
3. Scanning,
yakni membaca sepintas lalu dengan cepat tetapi sambil memperhatikan dengan
teliti dan memandai bagian-bagian yang penting dari buku yang kita baca.
Dalam menulis
sebuah resensi diperlukan tehnik yang termudah untuk meresensinya.
Tehnik-tehnik tersebut tidak lepas dari langkah-langkah membuat resensi,
berkenaan dengan itu Daniel (1997:6-7) memnerikan langkah-langkah tersebut
sebagai berikut:
1. Penjajakan
atau pengenalan terhadap buku yang akan diresensi.
2. Membaca
buku yang akan diresensi secara komprehensif, cermat, dan teliti.
3. Menandai
bagian-bagian buku yang diperhatikan secara khusus dan menentukan bagian-bagian
yang dikutip untuk dijadikan data.
4. Membuat
sinopsis atau intisari dari buku yang akan diresensi.
5. Menetukan
sikap dan menilai hal-hal yang berkenaan dengan organisasi penulisan, bobot
ide, aspek bahasanya dan aspek teknisnya.
B. Penggunaan dan Tata Tulis Ejaan
Ejaan yang berlaku
dalam bahasa Indonesia sekarang menganut sistem ejaan fonemis, yaitu satu bunyi
dilambangkan dengan satu tanda (huruf). Akan tetapi, kenyataannya masih
terdapat kekurangan. Kekurangan tersebut terlihat pada adanya fonem (bunyi)
yang masih dilambangkan dengan dua tanda, yaitu /ng/, /ny/, /kh/, dan /sy/.
Sebaliknya, ada dua fonem yang dilambangkan dengan satu tanda saja, yaitu /e/
pepet dan /e/ taling. Hal ini dapat menimbulkan hambatan dalam
penyusunan ejaan bahasa Indonesia yang lebih sempurna.
a. Pelafalan
Kaidah pelafalan bunyi bahasa
Indonesia berbeda dengan kaidah bunyi bahasa lain, terutama bahasa asing,
seperti bahasa Inggris, bahasa Belanda, dan bahasa Jerman. Dalam bahasa
tersebut, satu bunyi yang dilambangkan dengan satu huruf, misalnya /a/ atau /g/,
dapat diucapkan dengan berbagai wujud bunyi bergantung pada bunyi atau fonem
yang ada di sekitarnya.
Perhatikan contoh berikut!
-teknik Lafal yang salah: tehnik Lafal yang benar:
teknik [t e k n i k]
Masalah lain yang sering muncul
dalam pelafalan ialah mengenai singkatan kata dengan huruf. Sebaiknya pemakai
bahasa memperhatikan pelafalan yang benar seperti yang sudah dibakukan dalam
ejaan.
Perhatikan pelafalan berikut!
-TV Lafal yang salah: [tivi] Lafal yang benar: [t e
ve]
-MTQ Lafal yang salah: [emtekyu], [emtekui] Lafal yang
benar: [em te ki]
b. Pemakaian
Huruf
Ejaan Bahasa Indonesia yang
Disempurnakan menggunakan 26 huruf didalam abjadnya, yaitu mulai dengan huruf
/a/ sampai dengan huruf /z/. Beberapa huruf di antaranya, yaitu huruf /f/, /v/,
/x/, dan /z/, merupakan huruf serapan dan sekarang huruf-huruf tersebut dipakai
secara resmi di dalam bahasa Indonesia. Dengan demikian, pemakaian huruf itu
tetap dipertahankan dan jangan diganti dengan huruf lain.
Contoh:
- fakta tidak boleh diganti dengan pakta
Meskipun huruf-huruf serapan sudah
dimasukkan ke dalam bahasa Indonesia, harus kita ingat ketentuan pemakaian
huruf /q/ dan /x/. Huruf /q/ hanya dapat dipakai untuk nama istilah khusus,
sedangkan untuk istilah umum harus diganti dengan huruf /k/. Demikian pula
huruf /x/ dapat dipakai untuk lambang, seperti xenon, sinar x, x, + y. Huruf
/x/ apabila terdapat pada tengan kata dan akhir kata diganti dengan huruf gugus
konsonan /ks/.
Contoh:
- aquarium harus ditulis dengan akuarium
- taxi harus ditulis dengan taksi
Huruf /k/ selain untuk melambangkan
bunyi /k/, juga digunakan untuk melambangkan bunyi huruf hamzah (glotal).
Ternyata masih ada pengguna bahasa yang menggunakan tanda ‘ain’ /’/ untuk bunyi
hamzah (glotal) tersebut.
Contoh:
- ta’zim harus diganti dengan taksim
c. Pemisahan
Suku Kata.
Setiap suku kata bahasa Indonesia
ditandai oleh sebuah vokal. Huruf vokal itu dapat didahului atau diikuti oleh
huruf konsonan. Penulisan harus mengikuti kaidah-kaidah pemisahan suku kata
yang diatur dalam Ejaan yang Disempurnakan seperti berikut ini.
1) Apabila di tengah kata terdapat dua vokal
berurutan, pemisahan dilakukan di antara vokal tersebut. Contoh:
Main ma-in, taat ta-at
1. Apabila di tengan kata terdapat dua konsonan
berurutan, pemisahan dilakukan di antara kedua konsonan tersebut. Contoh :
ambil am-bil undang un-dang
2. Apabila di tengan kata terdapat konsonan di antara
dua vokal pemisahannya dilakukan sebelum konsonan. Contoh:
bapak ba-pak sulit su-lit
3. Apabila di tengah kata terdapat tiga atau empat
konsonan, pemisahannya dilakukan di antara konsonan pertama dan konsonan kedua.
Contoh:
bangkrut bang-krut instumen in-stru-men
4. Imbuhan termasuk awalan yang mengalami perubahan
bentuk partikel yang biasanya ditulis serangkai dengan kata dasarnya,
penyukuannya dipisahkan sebagai satu kesatuan. Contoh:
minuman mi-num-an bantulah ban-tu-lah
5. Pada akhir baris dan awal baris tidak diperkenankan
ada huruf yang berdiri sendiri, baik vokal maupun konsonan.
Contoh:
Salah
|
Benar
|
ikut j- uga
masalah i- tu
|
ikut ju- ga
masalah itu
|
6. Tanda pemisah (tanda hubung) tidak diperkenankan
diletakkan di bawah huruf dan juga tidak boleh berjauhan dengan huruf, tetapi
diletakkan di samping kanan huruf.
Contoh:
Salah
|
Benar
|
Pengam - bilan.
bela - jar
|
pengam-bilan .
bela-jar
|
C. Kutipan.
a. Definisi
Kutipan adalah gagasan, ide,
pendapat yang diambil dari berbagai sumber. Proses pengambilan gagasan itu
disebut mengutip.
b. Tujuan
Dengan demikian kutipan memiliki
fungsi sebagai:
a.
landasan teori
b. penguat
pendapat penulis
c. penjelasan
suatu uraian
d.
bahan bukti untuk
menunjang pendapat itu
Berdasarkan
fungsi di atas seorang penulis harus memperhatikan hal-hal berikut:
a.
penulis
mempertimbangkan bahwa kutipan itu perlu
b. penulis
bertanggung jawab penuh terhadap ketepatan dan ketelitian kutipan
c. kutipan
dapat terkait dengan penemuan teori
d. jangan
terlalu banyak mempergunakan kutipan langsung
e. penulis
mempertimbangkan jenis kutipan, kutipan langsung atau kutipan tak langsung
f. perhatikan
teknik penulisan kutipan dan kaitannya dengan sumber rujukan
b.
Fungsi
Kutipan
Kutipan memiliki
fungsi tersendiri. Fungsi dari kutipan adalah sebagai berikut :
a.
Menunjukkan kualitas
ilmih yang lebih tinggi.
b. Menunjukkan
kecermatan yang lebih akurat.
c. Memudahkan
penilaian penggunaan sumber dana.
d. Memudahkan
pembedaan data pustaka dan ketergantungan tambahan.
e. Mencegah
pengulangan penulisan data pustaka.
f. Meningkatkan
estetika penulisan.
g. Memudahkan
peninjauan kembali penggunaan referensi, dan memudahkan penyuntingan naskah
yang terkait dengan data pustaka.
c.
Jenis Kutipan
1. Kutipan
langsung
Kutipan Langsung
ialah kutipan yang sama persis dengan teks aslinya,tidak boleh ada perubahan.
2. Kutipan tidak
lansung ( Kutipan Isi )
Kutipan tidak
langsung ditulis menyatu dengan teks yang kita buat dan tidak usah diapit tanda
petik.Penyebutan sumber dapat dengan sistem catatan kaki,dapat juga dengan
sistem catatan langsung ( catatan perut ) seperti telah dicontohkan.
a. Kutipan
pada catatan kaki
b. Kutipan
atas ucapan lisan
c. Kutipan
dalam kutipan
d. Kutipan
langsung pada materi
d. Cara mengutip
tulisan atau artikel dari buku, majalah, surat kabar, atau media cetak lain
adalah sebagai berikut.
1. Kutipan dari buku.
{ Nama pengarang
dengan nama belakang terlebih dahulu jika terdapat gelar letakan paling
belakang dan jika gelar lebih dari satu maka setiap gelar dipisahkan dengan
tanda koma }, { judul lengkap dengan huruf italic atau underline } , { nama
kota diterbitkan buku tersebut }: { nama penerbit, tahun terbit buku tersebut
jika tidak ada bisa memakai tahun buku tersebut dicetak jika keduanya tidak ada
boleh tidak dicantumkan }.
Apabila kutipan lebih dari
satu maka perlu diurutkan sesuai dengan huruf alphabet.
Contoh:
·
Aksin, M, Merancang Audio Mobil
Hi-Fi Stereo System, Semarang: Effhar, 2002.
·
Mukhtar., Widodo, Erna, Konstruksi
Ke Arah Penelitian Deskriptif, Yogyakarta: Avyrouz, 2000.
·
Nalwan, Agustinus, Pemrograman
Animasi dan Game Profesional, Jakarta: PT. Elex
2. Kutipan dari majalah, tabloid atau koran.
{ Nama majalah, tabloid atau koran
}, { kata atau serangkaian huruf yang khas }, { nomor edisi lengkap dengan
tahun terbit }, { nama kota diterbitkan majalah tersebut }, { nama penerbit
(jika ada) }.
Contoh:
·
Bobo, Majalah Mingguan Anak-Anak,
No. 51/1998, Jakarta.
·
PC Mild, Indonesia's Greatest
Computer Newspaper, Edisi 02/2008, Jakarta: PT. Dian
·
Digital Media.
·
PCplus, Paling Plus Bicara PC, No.
290 Tahun VII 21 Agustus-03 September 2007,
·
Jakarta: PT. Prima Infosarana Media.
e. Etika Pengutipan di Internet
Berikut ini format pengutipan sumber-sumber online
menurut Modern Language Association di Amerika.
1.
FTP (File
Transfer Protocol)
Cara penulisan kutipan lewat File
Transfer Protocol adalah sebagai berikut.
- Sertakan nama pengarang (jika ada)
dengan nama belakang terlebih dahulu; judul lengkap; tanggal dokumen; protokol
yang digunakan (dalam hal ini ftp) berikut alamatnya; tanggal akses.
Contoh:
Johnson-Eilola, Johndan., "Little Machines:
Rearticulating Hypertext User." 3 Dec. 1994,
ftp://ftp.daedalus.com/pub/CCCC95/johnson-eilola, (14 Aug 1996).
2.
HTTP
(HyperText Transfer Protocol)
WWW Sites (World Wide Web). Cara
penulisan kutipan lewat File HyperText Transfer Protocol adalah sebagai
berikut.
- Sertakan nama pengarang (jika ada) dengan nama
belakang terlebih dahulu; judul lengkap dalam tanda petik; tanggal dokumen;
protokol yang digunakan (dalam hal ini http) berikut alamat URL-nya; dan
tanggal akses.
Contoh:
Burka, Lauren P, "A Hypertext History of Multi-User
Dimensions.", MUD History. 1993,
http://www.utopia.com/talent/ipb/muddex/essay, (2 Aug. 1996).
Priadi, Prasetyo, Membuat Printed Circuit Board (PCB)
Menggunakan DipTrace, Prasetyo Laboratories. 2008,
http://www.PrasetyoLabs.Co.Cc, (15 Desember 2008).
3.
Telnet
Sites
Telnet Sites (Sites and Files
available via the telnet protocol). Cara penulisan kutipan lewat telnet sites
adalah sebagai berikut.
- Sertakan nama pengarang, dengan nama belakang
terlebih dahulu; judul karangan dalam tanda petik; nama situs telnet dalam
huruf italic; dan tanggal publikasi.
Contoh:
traci (#377). "DaedalusMOO Purpose
Statement." WriteWell,
telnet://moo.daedalus.com:7777 help purpose, (30 Apr.
1996)
4.
Gopher
Untuk mengutip lewat situs gopher
Anda dapat menuliskan kutipan sebagai berikut.
- Sertakan nama pengarang (jika ada) dengan nama
belakang terlebih dahulu; judul lengkap dalam tanda petik; tanggal dokumen jika
ada; protokol dokumen yang digunakan (dalam hal ini gopher) berikut alamatnya;
tanggal akses; dand direktori gopher tersebut.
Contoh:
African National Congress; "Human Rights Update
for Week No. 10 from 5/3/96 to
11/3/97.";
gopher://gopher.anc.org.za:70/00/hrc/1997/hrup97.10; (1 Jan. 1997).
5.
Email,
Listerv, dan Newsgroup
Untuk mengutip lewat mailing list
Anda dapat menuliskan kutipan sebagai berikut.
- Sertakan nama pengarang (jika ada) atau alamat
e-mail-nya; judul yang ada dalam Subject dalam tanda kutip; tanggal pesan jika
berbeda dengan tanggal akses; nama mailing list (jika ada) dalam huruf italic;
alamat milis atau protokol; tanggal akses dalam tanda kurung.
Contoh:
Crump, Eric, "Re: Preserving Writing.",
Alliance for Computers and Writing, Listerv,
acwl@unicorn.acs.ttu.edu, (31 Mar. 1995).
6.
Publikasi
Elektronik dan Database Online
Untuk mengutip lewat publikasi
elektronik atau database online Anda dapat menuliskan kutipan sebagai berikut.
- Sertakan nama pengarang; judul artikel dalam tanda
kutip; judul publikasi software dalam huruf italic; versi atau nomor edisi;
nama database atau layanan online dalam huruf italic; tanggal akses.
Contoh:
Christopher, Warren, "Working to Ensure a Secure
and Comprehensive Peace in the
Middle East." U.S. Dept. of State Dispatch 7:14,
1 Apr. 1996, FastDoc, OCLC, File
#9606273898, (12 Aug. 1996).
7.
Software
Program Microsoft dan Video Games Program, Software dan Video Game
Untuk mengutip lewat software atau
program Anda dapat menuliskan kutipan sebagai berikut.
- Nama pengarang atau produsennya (jika ada); judul
program atau software dalam huruf italic; nomor versi (jika ada dan belum
dicantumkan dalam judul software); informasi terbitan lainnya seperti tanggal
(jika ada).
Contoh:
ID Software, The Ultimate Doom, New York: GT
Interactive Software,1995.
http://125c16.blogspot.com/2009/11/tata-cara-mengutip-karya-orang-lain.html
D.
Catatan
Kaki (Footnote)
Sumber yang
lengkap tercantum di dalam daftar kepustakaan. Untuk skripsi/teks sumber
dinyatakan dalam bentuk catatan kaki.
1.
Fungsi Catatan Kaki
Catatan kaki
dicantumkan sebagai pemenuhan kode etik yang berlaku, sebagai penghargaan
terhadap karya orang lain.
2.
Pemakaian
Catatan kaki
dipergunakan sebagai :
a. pendukung
keabsahan penemuan atau pernyataan penulis yang tercantum di dalam reks atau
sebagai petunjuk sumber;
b. tempat
memperluas pembahasan yang diperlukan tetapi tidak relevan jika dimasukkan di
dalam teks, penjelasan ini dapat berupa kutipan pula;
c. referensi
silang, yaitu petunjuk yang menyatakan pada bagian mana/halaman berapa, hal
yang sama dibahas di dalam tulisan;
d. tempat
menyatakan penghargaan atas karya atau data yang diterima dari orang lain.
3.
Penomoran
Penomoran
catatan kaki dilakukan dengan menggurakan angka Arab (1, 2 dan seterusnya) di belakang
bagian yang diberi catatan kaki, agak ke atas sedikit tanpa memberikan tanda
baca apapun.
4. Penempatan
Catatan kaki
dapat ditempatkan langsung di belakang bagian yang diberi keterangan ( catatan
kaki langsung) dan diteruskan dengan teks.
E.
Catatan
perut
Catatan
perutAdalahcatatan yang dituliskanlangsungsetelahkutipan .
Cara
menuliskannya :
1.
Diletakkandiantaratandakurung
2. Dimulaidengannamaakhirpengarang
3. Setelahtandakomadiikutitahunpenerbitan
4.
Setelahtandatitikduadiikutihalamannya
Tomat”.Skripsi. Surakarta: Fakultas Pertanian,
Universitas Sebelas Maret .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar