Senin, 30 Juni 2014

RESUM MENULIS RESENSI,IHWAL TEKNIK EJAAN,CATATAN KAKI,CATATAN PERUT,KUTIPAN,DAN DAFTAR PUSTAKA

RESUM MENULIS RESENSI,IHWAL TEKNIK EJAAN,CATATAN KAKI,CATATAN PERUT,KUTIPAN,DAN DAFTAR PUSTAKA

A.    Resensi
a.       Pengertian Resensi
                        Menurut Keraf, resensi adalah suatu tulisan atau ulasan mengenai nilai sebuah hasil karya atau buku. Sejalan dengan pendapat Keraf, Menurut Isdriani K. Pudji, resensi adalah tulisan mengenai nilai sebuah hasil karya atau buku. Pendapat yang senada juga disampaikan oleh Oktavianawati, yang mengatakan bahwa “resensi adalah suatu tulisan atau ulasan mengenai nilai sebuah hasil karya, baik itu buku, novel, majalah, komik, film, kaset, CD, VCD, maupun DVD. 
b.      Struktur Tulisan Resensi
Sebuah tulisan resensi buku biasanya terdiri dari tiga bagian, yaitu:
Pertama, bagian pendahuluan. Berisi informasi objektif atau identitas buku. Meliputi judul, penulis, penerbit dan tahun terbitnya, jumlah halaman, dan bila perlu harga buku tersebut.
Judul resensi buku setidak-tidaknya bisa menggambarkan keseluruhan isi buku. Judul harus ilmiah populer, sebab bahasa media itu ilmiah populer.
Kedua, bagian isi. Berisi ulasan tentang tema atau judul buku, paparan singkat isi buku (mengacu kepada daftar isi) atau gambaran tentang keseluruhan isi buku, dan informasi tentang latar belakang serta tujuan penulisan buku tersebut.
Ketiga, bagian penutup. Pada bagian ini peresensi menilai bobot (kualitas) isi buku tersebut secara keseluruhan, menilai kelebihan atau kekurangan buku tersebut.
jenis-jenis dalam resensi
Saryono membagi resensi buku berdasarkan sudut pandang atau sudut tinjauannya. Berdasarkan sudut pandang atau sudut tinjauan yang digunakan, resensi di bagi lagi menjadi dua, yaitu:
1.      Resensi berdasarkan media atau forum sajiannya.
2.      Resensi berdasarkan isi resensi atau isi sajiannya.
Berdasakan media atau forumnya, resensi buku dibagi menjadi dua, yaitu:
1.      Resensi ilmiah,
2.   Resensi ilmiah populer
Sedangkan berdasarkan isi sajian atau isi resensinya lebih lanjut ia mengemukakan bahwa resensi buku digolongkan menjadi tiga jenis yaitu:
1.      resensi informatif
Resensi informatif hanya berisi informasi tentang hal-hal dari suatu buku.
2. Resensi evaluatif
Resensi evaluatif lebih banyak menyajikan penilaian peresensi tentang isi buku atau hal-hal yang berkaitan dengan buku.
3. Resensi informatif-evaluatif
Resensi jenis ini disamping menyajikan sebauh ringkasan buku atau hal-hal penting yang ada di buku juga menyajikan penilaian peresensi tentang isi buku.
Dari ketiga jenis resensi tersebut, jenis resensi ketigalah yang paling ideal karena bisa memberikan laporan dan pertimbangan secara memadai.
Adpun bentuk resensi dapat digolongkan sebagai berikut.
1.      Meringkas
Penulis resensi berusaha untuk berusaha meringkas dengan bahasa yang tidak bertele-tele.
2.      Menjabarkan
Tugas peresensi adalah menjabarkan (dengan bahasa sendiri) tentang keseluruhan isi buku tersebut.
3.      Menganalisis
Penulis resensi tidak sekedar meringkas dan memindahkan kata-kata dalam buku dalam bahasa resensi.
4. Membandingkan (Komparasi)
Meresensi buku juga bisa dilakukan dengan komparasi. Komparasi bisa dilakukan dengan membandingkan buku itu dengan pengarang yang sama atau dengan buku sejenis meskipun berbeda pengarang.
4.      Memberi penekanan
Resensi bentuk ini biasanya digunakan untuk meresnsi buku-buku kumpulan tulisan atau bunga rampai (satu penulis tapi beragam topik). Meresensi kumpulan tulisan memang lebih sulit daripada meresensi satu orang dengan pemikiran utuh.
c.       Teknik Penulisan Resensi
Untuk lebih cepat dalam memahami sebuah buku dapat diikuti beberapa saran sebagai berikut:
1.      Baca kata pengantar dan pendahualuan.
2.      Lihat daftar isi
3.      Baca ringkasan buku yang biasanya terdapat pada sampul belakang
4.      Pilih hal-hal yang dianggap penting.
5.   Catat hal-hal yang dianggap penting.
Cara lain agar cepat memahami sebuah buku adalah dengan berlatih membaca efektif. Yakni bisa dilakukan dengan beberapa cara, antara lain:
1.      Selection, yakni dengan memilih masalah yang pokok dan esensinya saja dari buku yang kita baca.
2.      Skipping, yakni dengan melompati (melewati) bagian-bagian yang kurang penting.
3.      Scanning, yakni membaca sepintas lalu dengan cepat tetapi sambil memperhatikan dengan teliti dan memandai bagian-bagian yang penting dari buku yang kita baca.              
Dalam menulis sebuah resensi diperlukan tehnik yang termudah untuk meresensinya. Tehnik-tehnik tersebut tidak lepas dari langkah-langkah membuat resensi, berkenaan dengan itu Daniel (1997:6-7) memnerikan langkah-langkah tersebut sebagai berikut:
1.      Penjajakan atau pengenalan terhadap buku yang akan diresensi.
2.      Membaca buku yang akan diresensi secara komprehensif, cermat, dan teliti.
3.      Menandai bagian-bagian buku yang diperhatikan secara khusus dan menentukan bagian-bagian yang dikutip untuk dijadikan data.
4.      Membuat sinopsis atau intisari dari buku yang akan diresensi.
5.      Menetukan sikap dan menilai hal-hal yang berkenaan dengan organisasi penulisan, bobot ide, aspek bahasanya dan aspek teknisnya.
B.     Penggunaan dan Tata Tulis Ejaan
Ejaan yang berlaku dalam bahasa Indonesia sekarang menganut sistem ejaan fonemis, yaitu satu bunyi dilambangkan dengan satu tanda (huruf). Akan tetapi, kenyataannya masih terdapat kekurangan. Kekurangan tersebut terlihat pada adanya fonem (bunyi) yang masih dilambangkan dengan dua tanda, yaitu /ng/, /ny/, /kh/, dan /sy/. Sebaliknya, ada dua fonem yang dilambangkan dengan satu tanda saja, yaitu /e/ pepet dan /e/ taling. Hal ini dapat menimbulkan hambatan dalam penyusunan ejaan bahasa Indonesia yang lebih sempurna.
a.       Pelafalan
Kaidah pelafalan bunyi bahasa Indonesia berbeda dengan kaidah bunyi bahasa lain, terutama bahasa asing, seperti bahasa Inggris, bahasa Belanda, dan bahasa Jerman. Dalam bahasa tersebut, satu bunyi yang dilambangkan dengan satu huruf, misalnya /a/ atau /g/, dapat diucapkan dengan berbagai wujud bunyi bergantung pada bunyi atau fonem yang ada di sekitarnya.
Perhatikan contoh berikut!
-teknik Lafal yang salah: tehnik Lafal yang benar: teknik [t e k n i k]
Masalah lain yang sering muncul dalam pelafalan ialah mengenai singkatan kata dengan huruf. Sebaiknya pemakai bahasa memperhatikan pelafalan yang benar seperti yang sudah dibakukan dalam ejaan.
Perhatikan pelafalan berikut!
-TV Lafal yang salah: [tivi] Lafal yang benar: [t e ve]
-MTQ Lafal yang salah: [emtekyu], [emtekui] Lafal yang benar: [em te ki]
b.      Pemakaian Huruf
Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan menggunakan 26 huruf didalam abjadnya, yaitu mulai dengan huruf /a/ sampai dengan huruf /z/. Beberapa huruf di antaranya, yaitu huruf /f/, /v/, /x/, dan /z/, merupakan huruf serapan dan sekarang huruf-huruf tersebut dipakai secara resmi di dalam bahasa Indonesia. Dengan demikian, pemakaian huruf itu tetap dipertahankan dan jangan diganti dengan huruf lain.
Contoh:
- fakta tidak boleh diganti dengan pakta
Meskipun huruf-huruf serapan sudah dimasukkan ke dalam bahasa Indonesia, harus kita ingat ketentuan pemakaian huruf /q/ dan /x/. Huruf /q/ hanya dapat dipakai untuk nama istilah khusus, sedangkan untuk istilah umum harus diganti dengan huruf /k/. Demikian pula huruf /x/ dapat dipakai untuk lambang, seperti xenon, sinar x, x, + y. Huruf /x/ apabila terdapat pada tengan kata dan akhir kata diganti dengan huruf gugus konsonan /ks/.
Contoh:
- aquarium harus ditulis dengan akuarium
- taxi harus ditulis dengan taksi
Huruf /k/ selain untuk melambangkan bunyi /k/, juga digunakan untuk melambangkan bunyi huruf hamzah (glotal). Ternyata masih ada pengguna bahasa yang menggunakan tanda ‘ain’ /’/ untuk bunyi hamzah (glotal) tersebut.
Contoh:
- ta’zim harus diganti dengan taksim
c.       Pemisahan Suku Kata.
Setiap suku kata bahasa Indonesia ditandai oleh sebuah vokal. Huruf vokal itu dapat didahului atau diikuti oleh huruf konsonan. Penulisan harus mengikuti kaidah-kaidah pemisahan suku kata yang diatur dalam Ejaan yang Disempurnakan seperti berikut ini.
1) Apabila di tengah kata terdapat dua vokal berurutan, pemisahan dilakukan di antara vokal tersebut. Contoh:
Main ma-in, taat ta-at
1. Apabila di tengan kata terdapat dua konsonan berurutan, pemisahan dilakukan di antara kedua konsonan tersebut. Contoh :
ambil am-bil undang un-dang
2. Apabila di tengan kata terdapat konsonan di antara dua vokal pemisahannya dilakukan sebelum konsonan. Contoh:
bapak ba-pak sulit su-lit
3. Apabila di tengah kata terdapat tiga atau empat konsonan, pemisahannya dilakukan di antara konsonan pertama dan konsonan kedua. Contoh:
bangkrut bang-krut instumen in-stru-men
4. Imbuhan termasuk awalan yang mengalami perubahan bentuk partikel yang biasanya ditulis serangkai dengan kata dasarnya, penyukuannya dipisahkan sebagai satu kesatuan. Contoh:
minuman mi-num-an bantulah ban-tu-lah
5. Pada akhir baris dan awal baris tidak diperkenankan ada huruf yang berdiri sendiri, baik vokal maupun konsonan.
Contoh:
Salah
Benar
ikut j- uga
masalah i- tu
ikut ju- ga
masalah itu
6. Tanda pemisah (tanda hubung) tidak diperkenankan diletakkan di bawah huruf dan juga tidak boleh berjauhan dengan huruf, tetapi diletakkan di samping kanan huruf.
Contoh:
Salah
Benar
Pengam - bilan.
bela - jar

pengam-bilan .
bela-jar


C.    Kutipan.
a.       Definisi
Kutipan adalah gagasan, ide, pendapat yang diambil dari berbagai sumber. Proses pengambilan gagasan itu disebut mengutip.
b. Tujuan
Dengan demikian kutipan memiliki fungsi sebagai:
a.       landasan teori
b.      penguat pendapat penulis
c.       penjelasan suatu uraian
d.      bahan bukti untuk menunjang pendapat itu
Berdasarkan fungsi di atas seorang penulis harus memperhatikan hal-hal berikut:
a.       penulis mempertimbangkan bahwa kutipan itu perlu
b.      penulis bertanggung jawab penuh terhadap ketepatan dan ketelitian kutipan
c.       kutipan dapat terkait dengan penemuan teori
d.      jangan terlalu banyak mempergunakan kutipan langsung
e.       penulis mempertimbangkan jenis kutipan, kutipan langsung atau kutipan tak langsung
f.       perhatikan teknik penulisan kutipan dan kaitannya dengan sumber rujukan
b.      Fungsi Kutipan
Kutipan memiliki fungsi tersendiri. Fungsi dari kutipan adalah sebagai berikut :
a.       Menunjukkan kualitas ilmih yang lebih tinggi.
b.      Menunjukkan kecermatan yang lebih akurat.
c.       Memudahkan penilaian penggunaan sumber dana.
d.      Memudahkan pembedaan data pustaka dan ketergantungan tambahan.
e.       Mencegah pengulangan penulisan data pustaka.
f.       Meningkatkan estetika penulisan.
g.      Memudahkan peninjauan kembali penggunaan referensi, dan memudahkan penyuntingan naskah yang terkait dengan data pustaka.
c.       Jenis Kutipan
1.      Kutipan langsung
Kutipan Langsung ialah kutipan yang sama persis dengan teks aslinya,tidak boleh ada perubahan.
2. Kutipan tidak lansung ( Kutipan Isi )
Kutipan tidak langsung ditulis menyatu dengan teks yang kita buat dan tidak usah diapit tanda petik.Penyebutan sumber dapat dengan sistem catatan kaki,dapat juga dengan sistem catatan langsung ( catatan perut ) seperti telah dicontohkan.
a.       Kutipan pada catatan kaki
b.      Kutipan atas ucapan lisan
c.       Kutipan dalam kutipan
d.      Kutipan langsung pada materi
d.      Cara mengutip tulisan atau artikel dari buku, majalah, surat kabar, atau media cetak lain adalah sebagai berikut.
1.      Kutipan dari buku.
{ Nama pengarang dengan nama belakang terlebih dahulu jika terdapat gelar letakan paling belakang dan jika gelar lebih dari satu maka setiap gelar dipisahkan dengan tanda koma }, { judul lengkap dengan huruf italic atau underline } , { nama kota diterbitkan buku tersebut }: { nama penerbit, tahun terbit buku tersebut jika tidak ada bisa memakai tahun buku tersebut dicetak jika keduanya tidak ada boleh tidak dicantumkan }.
Apabila kutipan lebih dari satu maka perlu diurutkan sesuai dengan huruf alphabet.
Contoh:
·         Aksin, M, Merancang Audio Mobil Hi-Fi Stereo System, Semarang: Effhar, 2002.
·         Mukhtar., Widodo, Erna, Konstruksi Ke Arah Penelitian Deskriptif, Yogyakarta: Avyrouz, 2000.
·         Nalwan, Agustinus, Pemrograman Animasi dan Game Profesional, Jakarta: PT. Elex
2.      Kutipan dari majalah, tabloid atau koran.
{ Nama majalah, tabloid atau koran }, { kata atau serangkaian huruf yang khas }, { nomor edisi lengkap dengan tahun terbit }, { nama kota diterbitkan majalah tersebut }, { nama penerbit (jika ada) }.
Contoh:
·         Bobo, Majalah Mingguan Anak-Anak, No. 51/1998, Jakarta.
·         PC Mild, Indonesia's Greatest Computer Newspaper, Edisi 02/2008, Jakarta: PT. Dian
·         Digital Media.
·         PCplus, Paling Plus Bicara PC, No. 290 Tahun VII 21 Agustus-03 September 2007,
·         Jakarta: PT. Prima Infosarana Media.
e.       Etika Pengutipan di Internet
Berikut ini format pengutipan sumber-sumber online menurut Modern Language Association di Amerika.
1.      FTP (File Transfer Protocol)
Cara penulisan kutipan lewat File Transfer Protocol adalah sebagai berikut.
- Sertakan nama pengarang (jika ada) dengan nama belakang terlebih dahulu; judul lengkap; tanggal dokumen; protokol yang digunakan (dalam hal ini ftp) berikut alamatnya; tanggal akses.
Contoh:
Johnson-Eilola, Johndan., "Little Machines: Rearticulating Hypertext User." 3 Dec. 1994, ftp://ftp.daedalus.com/pub/CCCC95/johnson-eilola, (14 Aug 1996).
2.      HTTP (HyperText Transfer Protocol)
WWW Sites (World Wide Web). Cara penulisan kutipan lewat File HyperText Transfer Protocol adalah sebagai berikut.
- Sertakan nama pengarang (jika ada) dengan nama belakang terlebih dahulu; judul lengkap dalam tanda petik; tanggal dokumen; protokol yang digunakan (dalam hal ini http) berikut alamat URL-nya; dan tanggal akses.
Contoh:
Burka, Lauren P, "A Hypertext History of Multi-User Dimensions.", MUD History. 1993, http://www.utopia.com/talent/ipb/muddex/essay, (2 Aug. 1996).
Priadi, Prasetyo, Membuat Printed Circuit Board (PCB) Menggunakan DipTrace, Prasetyo Laboratories. 2008, http://www.PrasetyoLabs.Co.Cc, (15 Desember 2008).
3.      Telnet Sites
Telnet Sites (Sites and Files available via the telnet protocol). Cara penulisan kutipan lewat telnet sites adalah sebagai berikut.
- Sertakan nama pengarang, dengan nama belakang terlebih dahulu; judul karangan dalam tanda petik; nama situs telnet dalam huruf italic; dan tanggal publikasi.
Contoh:
traci (#377). "DaedalusMOO Purpose Statement." WriteWell,
telnet://moo.daedalus.com:7777 help purpose, (30 Apr. 1996)
4.      Gopher
Untuk mengutip lewat situs gopher Anda dapat menuliskan kutipan sebagai berikut.
- Sertakan nama pengarang (jika ada) dengan nama belakang terlebih dahulu; judul lengkap dalam tanda petik; tanggal dokumen jika ada; protokol dokumen yang digunakan (dalam hal ini gopher) berikut alamatnya; tanggal akses; dand direktori gopher tersebut.
Contoh:
African National Congress; "Human Rights Update for Week No. 10 from 5/3/96 to
11/3/97."; gopher://gopher.anc.org.za:70/00/hrc/1997/hrup97.10; (1 Jan. 1997).
5.      Email, Listerv, dan Newsgroup
Untuk mengutip lewat mailing list Anda dapat menuliskan kutipan sebagai berikut.
- Sertakan nama pengarang (jika ada) atau alamat e-mail-nya; judul yang ada dalam Subject dalam tanda kutip; tanggal pesan jika berbeda dengan tanggal akses; nama mailing list (jika ada) dalam huruf italic; alamat milis atau protokol; tanggal akses dalam tanda kurung.
Contoh:
Crump, Eric, "Re: Preserving Writing.", Alliance for Computers and Writing, Listerv,
acwl@unicorn.acs.ttu.edu, (31 Mar. 1995).
6.      Publikasi Elektronik dan Database Online
Untuk mengutip lewat publikasi elektronik atau database online Anda dapat menuliskan kutipan sebagai berikut.
- Sertakan nama pengarang; judul artikel dalam tanda kutip; judul publikasi software dalam huruf italic; versi atau nomor edisi; nama database atau layanan online dalam huruf italic; tanggal akses.
Contoh:
Christopher, Warren, "Working to Ensure a Secure and Comprehensive Peace in the
Middle East." U.S. Dept. of State Dispatch 7:14, 1 Apr. 1996, FastDoc, OCLC, File
#9606273898, (12 Aug. 1996).
7.      Software Program Microsoft dan Video Games Program, Software dan Video Game
Untuk mengutip lewat software atau program Anda dapat menuliskan kutipan sebagai berikut.
- Nama pengarang atau produsennya (jika ada); judul program atau software dalam huruf italic; nomor versi (jika ada dan belum dicantumkan dalam judul software); informasi terbitan lainnya seperti tanggal (jika ada).
Contoh:
ID Software, The Ultimate Doom, New York: GT Interactive Software,1995.
http://125c16.blogspot.com/2009/11/tata-cara-mengutip-karya-orang-lain.html
D.    Catatan Kaki (Footnote)
Sumber yang lengkap tercantum di dalam daftar kepustakaan. Untuk skripsi/teks sumber dinyatakan dalam bentuk catatan kaki.
1.      Fungsi Catatan Kaki
Catatan kaki dicantumkan sebagai pemenuhan kode etik yang berlaku, sebagai penghargaan terhadap karya orang lain.
2.      Pemakaian
Catatan kaki dipergunakan sebagai :
a.       pendukung keabsahan penemuan atau pernyataan penulis yang tercantum di dalam reks atau sebagai petunjuk sumber;
b.      tempat memperluas pembahasan yang diperlukan tetapi tidak relevan jika dimasukkan di dalam teks, penjelasan ini dapat berupa kutipan pula;
c.       referensi silang, yaitu petunjuk yang menyatakan pada bagian mana/halaman berapa, hal yang sama dibahas di dalam tulisan;
d.      tempat menyatakan penghargaan atas karya atau data yang diterima dari orang lain.
3.      Penomoran
Penomoran catatan kaki dilakukan dengan menggurakan angka Arab (1, 2 dan seterusnya) di belakang bagian yang diberi catatan kaki, agak ke atas sedikit tanpa memberikan tanda baca apapun.
4. Penempatan
Catatan kaki dapat ditempatkan langsung di belakang bagian yang diberi keterangan ( catatan kaki langsung) dan diteruskan dengan teks.
E.     Catatan perut
Catatan perutAdalahcatatan yang dituliskanlangsungsetelahkutipan .
Cara menuliskannya :
1.      Diletakkandiantaratandakurung
2.      Dimulaidengannamaakhirpengarang
3.      Setelahtandakomadiikutitahunpenerbitan
4.      Setelahtandatitikduadiikutihalamannya

Tomat”.Skripsi. Surakarta: Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar