Resume Analisis
Wacana Berdasarkan Pendapat Van Djik
Oleh : Kiki Andri Yani ( 136828 )
A.
Hakikat
Analisis Wacana Menurut Teun A Van Djik
Menurut Eriyanto (2011:221) menyatakan
bahwa Analisis Wacana dalam studi linguistik merupakan reaksi dari bentuk
linguistik formal, yaitu kajian wacana yang lebih memperhatikan pada unit kata,
frase, atau kalimat semata tanpa melihat keterkaitan di antara unsur tersebut. Hakikat analisis wacana pada dasarnya adalah
kebalikan dari linguistik formal, karena memusatkan perhatian pada konteks
wacana di atas kalimat, seperti hubungan gramatikal yang
terbentuk lebih besar dari kalimat.
Menurut Van Djik dalam Eriyanto (2011:221) penelitian
atas wacana tidak cukup didasarkan pada analisis teks semata, karena teks hanya
berupa hasil dari praktek produksi dimana teks-teks tersebut nerupakan bentuk
proses dari kognisi sosial, sedangkan kognisi sosial sendiri merupakan bentuk
dari pendekatan lapngan psikologi sosial. Pendekatan ini merupakan pendekatan
analisis wacana yang menjelaskan tentang struktur dan proses terbentuknya suatu
teks.
Analisis Van Djik adalah menggabungkan tiga dimensi
wacana tersebut ke dalam satu kesatuan analisis . dalam dimensi teks, yang diteliti
adalah bagian struktur teks dalam strategi wacana yang dipakai untuk menegaskan
suatu tema tertentu. Sedangkan aspek ketiga mempelajari bangunan wacana yang
berkembang dalam masyarakat akan suatu masalah. Analisis Van Djik di sini
menghubungkan analisis tekstual yang memusatkan perhatian pada teks ke arah
analisis yang kooperehensif.
B. Cara Analisis Wacana Menurut Teun A Van Djik
Analisis wacana adalah kebalikan dari
linguistik formal, karena memusatkan perhatian pada level di atas kalimat,
seperti hubungan gramatikal yang terbentuk pada level yang lebih besar dari
kalimat.Ada tiga pandangan mengenai analisis wacana. Pandangan pertama diwakili
kaum positivisme-empiris. Menurut mereka, analisis wacana menggambarkan tata
aturan kalimat, bahasa, dan pengertian bersama. Wacana diukur dengan
pertimbangan kebenaran atau ketidakbenaran menurut sintaksis dan semantik
(titik perhatian didasarkan pada benar tidaknya bahasa secara gramatikal).
Disebut Analisis Isi (kuantitatif)
Pandangan kedua disebut konstruktivisme.
Pandangan ini menempatkan analisis wacana sebagai suatu analisis untuk
membongkar maksud-maksud dan makna-makna tertentu.
Pandangan ketiga disebut sebagai
pandangan kritis. Analisis wacana dalam paradigma ini menekankan pada
konstelasi kekuatan yang terjadi pada proses produksi dan reproduksi makna.
Oleh karena itu analisis wacana dipakai untuk membongkar kuasa yang ada dalam
setiap proses bahasa; batasan-batasan apa yang diperkenankan menjadi wacana,
perspektif yang mesti dipakai, topik apa yang dibicarakan.
Analisis wacana model van Dijk sering
disebut ”kognisi sosial” nama pendekatan semacam ini tidak dapat dilepaskan
dari karakteristik analisis wacana model van Dijk. Menurut van Dikj
penelitian wacana tidak cukup hanya didasarkan pada analisis teks semata,
karena teks hanya hasil dari praktik produksi yang harus diamati. Disini patut
dilihat juga bagaimana suatu teks diproduksi. Sehingga kita dapat memperoleh
suatu pengetahuan tentang kenapa suatau teks bisa semacam itu.
Wacana oleh van Dijk digambarkan
mempuyai tiga dimensi, diantaranya : teks, kognisi sosial, dan kontek sosial
(analisis sosial). Dalam dimensi teks yang dianalisis bagaimana struktur teks
dan strategi wacana yang dipakai untuk menegaskan suatu tema tertentu. Pada
level kognisi sosial dipelajari bagaimana proses produksi teks berita yang
melibatkan kognisi individu dari komunikator. Sedangkan, aspek analisis sosial
mempelajari bagunan wacana yang berkembang dalam masyarakat akan suatu masalah.
Namun dalam penelitian ini hanya memfokuskan pada dimensi teks dan analisis
sosial.
1.
Teks
Berikut ini uraian satu
persatu elemen wacana model van Dijk :
Strukturwacana
|
Hal yang diamati
|
Elemen
|
Strukturmakro
|
Tematik
Tema/ topik yang dikedepankan dalam berita
|
Topik
|
Superstruktur
|
Skematik
Bagaimana bagian dan urutan berita diskemakan dalam
teks berita utuh
|
skema
|
Strukturmikro
|
Semantik
Makna yang ingin ditekankan dalam teks berita. Misal
dengan memberi detil pada satu sisi atau membuat eksplisi satu sisi dan
mengurangi detil sisi lain.
|
Latar, detil, maksud, pranggapan,
nominalisasi
|
Strukturmikro
|
Sintaksis
Bagaimana kalimat (bentuk, susunan) yang dipilih.
|
Bentuk kalimat, koherensi, kata ganti
|
Strukturmikro
|
Stilistik
Bagaimana pilihan kata yang dipakai dalam teks berita.
|
Leksikon
|
Strukturmikro
|
Retoris
Bagaimana cara penekanan dilakukan.
|
Grafis, metafora, ekspresi
|
2.
Kognisi Sosial
Disini
seorang penulis tidak dianggap sebagai individu yang netral tapi individu yang
memiliki berbagai nilai, pengalaman, dan pengaruh ideologi yang didapat dari
kehidupannya. Peristiwa dipahami berdasarkan skema atau model
3.
Konteks Sosial
Konteks
sosial yaitu, bagaimana wacana komunikasi diproduksi dalam masyarakat. Titik
pentingnya adalah untuk menunjukan bagaimana makna dihayati bersama, kekuasaan
sosial diproduksi lewat praktik diskursus dan legitimasi. Ada dua poin yang
penti yaitu, praktik kekuasaan (power dan akses (acces)).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar