RESUME HAKIKAT WACANA
Oleh
: Kiki Andri Yani ( 136828 )
A.
Pengertian wacana
Syamsudin (1992: 5) yang menyebutkan bahwa wacana ialah
rangkaian ujar atau rangkaian tindak tutur yang mengungkapkan suatu hal
(subjek) yang disajikan secara teratur, sistematis, dalam suatu kesatuan yang
koheren, dibentuk oleh unsure segmental maupun nonsegmental. Wacana dalam
pengertian ini memiliki penyajian yang teratur, sehingga tidak menyalahi aturan
yang telah ditetapkan, sehingga layak disebut sebagai wacana.
Wacana menurut
Kridalaksana (1993: 231) adalah satuan bahasa terlengkap, dalam hierarki
gramatikal merupakan satuan gramatikal tertinggi atau terbesar. Hal ini sejalan
dengan pengertian yang disebutkan oleh Tarigan (2009:19) bahwa wacana adalah
satuan bahasa yang terlengkap dan tertinggi atau terbesar di atas kalimat atau
klausa dengan koherensi dan kohesi yang tinggi yang berkesinambungan yang
mempunyai awal dan akhir yang nyata disampaikan secara lisan dan tertulis.
B. Ciri – ciri wacana
Berdasarkan
penjelasan di atas, dapat diperoleh ciri atau karakterisitik sebuah wacana.
Ciri-ciri wacana adalah sebagai berikut.
- Satuan gramatikal
- Satuan terbesar, tertinggi, atau terlengkap
- Untaian kalimat-kalimat
- Memiliki hubungan proposisi
- Memiliki hubungan kontinuitas, berkesinambungan
- Memiliki hubungan koherensi
- Memiliki hubungan kohesi
- Rekaman kebahasaan utuh dari peristiwa komunikasi
- Bisa transaksional juga interaksional
- Medium bisa lisan maupun tulis
Sesuai
dengan konteks.
Syamsuddin (1992:5) menjelaskan ciri dan
sifat sebuah wacana sebagai berikut.
- Wacana dapat berupa rangkaian kalimat ujar secara lisan dan tulis atau rangkaian tindak tutur
- Wacana mengungkap suatu hal (subjek)
- Penyajian teratur, sistematis, koheren, lengkap dengan semua situasi pendukungnya
- Memiliki satu kesatuan misi dalam rangkaian itu
- Dibentuk oleh unsur segmental dan nonsegmental .
C. Persyaratan Terbentuknya Wacana
Oka
dan Suparno (1994: 260-270) menyebutkan jika wacana akan terbentuk bila
memenuhi tiga syarat pokok, yakni topik, tuturan pengungkap topik, serta kohesi
dan koherensi. Sedangkan menurut Widowson
(1978:22) wacana mempunyai dua
hal penting, yaitu proposisi (sejajar dengan topik) dan tindak tutur (tuturan
pengungkap topik).Berikut ini penjabaran beberapa hal yang menjadi
prasyaratan wacana.
1. Topik.
Sebuah wacana mengungkapkan satu bahasan atau gagasan. Gagasan
tersebut akan diurai, membentuk serangkaian penjelasan tetapi tetap merujuk
pada satu topik. Sehingga topik yang diangkat atau yang dimaksud memberikan
suatu tujuan.
2.
Kohesi dan Koherensi
Sebuah wacana biasanya ditata secara serasi dan ada kepaduan antara unsur
yang satu dengan yang lain dalam wacana (kohesi), sehingga tercipta pengertian
yang baik (koherensi). Unsur kohesi tersebut misalnya dicapai dengan hubungan
sebab-akibat, baik antarklausa maupun antarkalimat (Depdikbud, 1988:343-350). Kekohesifan
dalam suatu wacana dapat diperoleh dari penggunaan dalam memadukan beberapa
aspek gramatikal (seperti; konjungsi,
elipsi, kata ganti, dan lain-lain), aspek semantik, dan aspek kebahasaan
lainnya.
3.
Proporsional
Prosorsional
yang dimaksud ialah keseimbangan dalam makna yang ingin dijabarkan dalam
wacana, atau makna yang terdapat dalam wacana, ialah seimbang.
4. Tuturan
Tuturan yang dimaksud adalah
pengungkapan suatu topik yang ada dalam wacana. Baik tutur tulis atau tutur
lisan. tuturan kaitannya menjelaskan suatu topik yang terdapat dalam wacana
dengan tetap adanya kohesi dan koherensi yang proporsional di dalamnya.
D.Jenis – jenis wacana
Berdasarkan
bentuk atau jenisnya, wacana dibedakan menjadi empat yaitu sbb:
1. Wacana
Narasi
Narasi adalah cerita yang didasarkan
pada urut-urutan suatu kejadian atau peristiwa. Narasi dapat berbentuk narasi
ekspositoris dan narasi imajinatif.
2. Wacana
Deskripsi
Deskripsi adalah karangan yang
menggambarkan/suatu objek berdasarkan hasil pengamatan, perasaan, dan
pengalaman penulisnya.
3. Wacana
Eksposisi
Karangan eksposisi adalah karangan yang
memaparkan atau menjelaskan secara terperinci (memaparkan) sesuatu dengan
tujuan memberikan informasi dan memperluas pengetahuan kepada pembacanya.
4. Wacana
Argumentasi
Karangan argumentasi
ialah karangan yang berisi pendapat, sikap, atau penilaian terhadap suatu hal
yang disertai dengan alasan, bukti-bukti, dan pernyataan-pernyataan yang logis.
E. Jenis- jenis wacana menurut para ahli
Menurut pendapat Leech (1974, dalam
Kushartanti dan Lauder, 2008:91) tentang fungsi bahasa, wacana dapat
diklasifikasi sebagai berikut.
1. Wacana
ekspresif, apabila wacana itu bersumber pada gagasan penutur atau penulis
sebagai sarana ekspresif, seperti wacana pidato.
2. Wacana
fatis, apabila wacana itu bersumber pada saluran untuk memperlancar komunikasi,
seperti wacana perkenalan dalam pesta.
3. Wacana
informasional, apabila wacana itu bersumber pada pesan atau informasi, seperti
wacana berita dalam media massa.
4. Wacana
estetik, apabila wacana itu bersumber pada pesan dengan tekanan keindahan pesan,
seperti wacana puisi dan lagu.
5. Wacana
direktif, apabila wacana itu diarahkan pada tindakan atau reaksi dari mitra
tutur atau pembaca, seperti wacana khotbah.
F. Struktur wacana
Satuan-satuan bahasa secara linguistic mempunyai urutan dari
yang terkecil sampe yang terbesar, maka urutan tersebut adalah sebagai berikut:
a.
Fonem
b. Morfem
c. Kata
d. Frase
e. Klausa
f. Kalimat
g.
wacana
Wacana
merupakan segmen dari teks yang mempunyai kesatuan erat amat sederhana: wacana
melibatkan suatu topik tunggal
Daftar Pustaka
Depdikbud, (1988). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Balai
Pustaka. Jakarta.
Kridalaksana,
Harimurti. 1993. Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia.
Oka, I.G.N dan
Suparno. 1994. Linguistik Umum. Jakarta: Dirjendikti Depdikbud.
Syamsudin. 1992. Studi Wacana. Bandung: Mimbar Pendidikan.
Tarigan, Henry
Guntur. 2009. Pengajaran Wacana. Bandung:
ANGKASA.
Widdowson, H.G.
(1978). Teaching Language as Communication. Oxford: Oxford University
Press.
___________. Monday, August 18, 2014. Contoh Wacana Argumentasi, eksposisi, dan narasi. http://contohsimpel.blogspot.com/2014/08/contoh-wacana-argumentasi-eksposisi-dan.html. Diakses pada hari Kamis tanggal 19/3/2015 pukul 07.55 WIB.
___________. 2015. Contoh Tepat Percakapan Interview Kerja
http://tipskarir.com/contoh-tepat-percakapan-interview-kerja/
Diakses pada hari Kamis tanggal 19/3/2015 pukul 8.17 WIB.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar