Resume Jenis-Jenis
Wacana 2
Oleh : Kiki Andri Yani
( 136828 )
A.
Pengertian
Wacana
Syamsuddin (1992:5) menjelaskan pengertian
wacana sebagai rangkaian ujar atau rangkaian tindak tutur yang mengungkapkan
suatu hal (subjek) yang disajikan secara teratur, sistematis, dalam satu
kesatuan yang koheren, dibentuk dari unsur segmental maupun nonsegmental
bahasa.
Menurut Tarigan (dalam Djajasudarma,
1994:5), wacana adalah satuan bahasa terlengkap dan tertinggi atau terbesar di
atas kalimat atau klausa dengan koherensi dan kohesi tinggi yang
berkesinambungan, yang mampu mempunyai awal dan akhir yang nyata.
Dari beberapa pendapat ahli di atas dapat
disimpulkan bahwa wacana adalah satuan bahasa yang lengkap yang disajikan
secara teratur dan membentuk suatu makna.
B.
Uraian Wacana Narasi, Deskripsi,
Eksposisi, Argumentasi, dan Persuasi
1. Wacana Narasi
· Pengertian
Narasi merupakan suatu bentuk wacana yang
berusaha mengisahkan suatu kejadian atau peristiwa sehingga tampak seolah-olah
pembaca melihat atau mengalami sendiri peristiwa itu ( Keraf: 2010). Keraf juga
mengatakan unsur terpenting dalam narasi adalah unsur tindakan atau perbuatan. Namun sebagai
pembeda dengan wacana deskripsi, maka harus ditambahkan unsur kronologi atau
rangkaian waktu.
· Unsur-unsur penting dalam sebuah
narasi adalah:
a. Kejadian
b. Tokoh
c. Konflik
d. Alur/ plot
e. Latar yang terdiri atas latar waktu,
tempat, dan suasana
· Ciri- cirinya
a. Berupa cerita tentang peristiwa atau pengalaman
penulis
b. Kejadian atau peristiwa yang disampaikan berupa
peristiwa yang benar-benar terjadi, dapat berupa semata-mata imajinasi atau
gabungan keduanya
c. Berdasarkan konfiks, karena tanpa konfiks biasanya
narasi tidak menarik
d. Memiliki nilai estetika
e. Menekankan susunan secara kronologis
· Tahapan menulis narasi, yaitu
sebagai berikut :
a. Menentukan tema cerita
b. Menentukan tujuan
c. Mendaftarkan topik atau gagasan
pokok
d. Menyusun gagasan pokok menjadi
kerangka karangan secara kronologis atau urutan waktu
e. Mengembangkan kerangka menjadi
karangan
· Tujuan menulis karangan narasi
a. Hendak memberikan informasi atau wawasan dan
memperluas pengetahuan
b. Memberikan pengalaman estetis kepada pembaca
c. Langkah-langkah menulis karangan narasi
d. Tentukan dulu tema dan amanat yang akan disampaikan
e. Tetapkan sasaran pembaca
f. Rancang peristiwa-peristiwa utama yang akan
ditampilkan dalam bentuk skema alur
g. Bagi peristiwa utama itu ke dalam bagian awal,
perkembangan, dan akhir cerita
h. Rincian peristiwa-peristiwa utama ke dalam
detail-detail peristiwa sebagai pendukung cerita
i.
Susun tokoh dan perwatakan, latar, dan sudut pandangan
j.
Mengerti aturan tanda bacanya dalam kalimat tersebut
· Jenis- jenis Karangan Narasi
o
Pengertian
Narasi informatif adalah narasi yang memiliki sasaran penyampaian
informasi secara tepat tentang suatu peristiwa dengan tujuan memperluas
pengetahuan orang tentang kisah 1seseorang.
o
Pengertian
Narasi ekspositorik adalah narasi yang memiliki sasaran penyampaian
informasi secara tepat tentang suatu peristiwa dengan tujuan memperluas pengetahuan
orang tentang kisah seseorang.
Dalam narasi ekspositorik, penulis menceritakan suatu peristiwa
berdasarkan data yang sebenarnya. Pelaku yang ditonjolkan biasanya, satu orang.
Pelaku diceritakan mulai dari kecil sampai saat ini atau sampai terakhir dalam
kehidupannya. Bahasa yang digunakan logis, berdasarkan fakta yang ada, tidak
memasukan unsursugestif atau bersifat objektif.
Narasi sugestif adalah narasi yang berusaha untuk memberikan suatu maksud
tertentu, menyampaikan suatu amanat terselubung kepada para pembaca atau
pendengar sehingga tampak seolah-olah melihat. Ketentuan ini berkaitan dengan
penggunaan bahasa yang logis, berdasarkan fakta yang ada, tidak memasukan unsur
sugestif atau bersifat objektif.
· Contoh Wacana Narasi
Doni terlambat ke sekolah hari ini karena
bangun kesiangan. Ia tiba di sekolah pukul 7.45, sehingga ia di tegur oleh guru
piket. Dan ketika masuk ke ruangan bahasa inggris ia di larang masuk karena
waktu untuk yang kesiangan telah habis.
2. Wacana Deskripsi
· Pengertian
Wacana deskripsi adalah satuan jenis wacana
yang menggambarkan suatu objek berdasarkan hasil pengamatan, perasaan, dan
pengalaman penulisnya. Untuk mencapai kesan yang sempurna bagi pembaca, penulis
merinci objek dengan kesan, fakta, dan citraan.
Dilihat dari sifat objeknya, deskripsi
dibedakan atas 2 macam, yaitu :
a) Deskripsi Imajinatif/ Impresionis
o Pengertian
Merupakan deskripsi yang menggambarkan objek benda sesuai kesan/imajinasi
si penulis. Pengertian lain tentang deskripsi impresionis yaitu ialah
ragam pemaparan yang didasarkan pada impresi (kesan atau perasaan) penulis
terhadap peristiwa, kejadian, tempat, perbuatan, karakter, dll.
Hal ini didasarkan pada kuat lemahnya kesan yang didapat dari objek.
Contoh : Deskripsi mengenai kota Malang yang dingin, sejuk, dan segar.
Banyak objek wisata yang menyenangkan di sana. Wahananya pun seru-seru dan
asyik-asyik.
o Contoh Deskripsi Imajinatif
Aku tidak lagi berada di kamarku, tetapi di suatu ruangan bersama-sama
dengan sekelompok orang yang sama sekali belum pernah kulihat sebelumnya. Bau
asap tembakau memenuhi ruangan itu, tapi tak seorang pun yang kelihatan peduli.
Kami semua duduk di kursi yang diatur membentuk sebuah lingkaran, mirip dengan
ruangan diskusi. Semua tampak duduk tenang, semua kelihatan sedang menulis, dan
tidak seorang pun yang kelihatan peduli pada orang lain di ruangan itu.
b) Deskripsi Faktual/Ekspositoris
o Pengertian
Merupakan deskripsi yang menggambarkan objek berdasarkan urutan logika atau
fakta-fakta yang dilihat.
Hal ini didasarkan pada pemikiran bahwa semua yang ada di dunia ini
mempunyai “logika urut-urutan sendiri”.
Contoh: Bila kita ingin mendeskripsikan manusia, maka logika urutannsdya:
dari atas (kepala) ke bawah (kaki)
o Contoh Deskripsi Faktual
Di sebelah kiri pintu tergantung sebuah penanggalan dan sebuah cermin
yang bertuliskan ”Anda manis, Nona.” Di bawahnya merapat sebuah meja belajar
yang diberi alas kertas berbunga-bunga merah jambu, dan dilapisi lagi dengan
plastik bening. Di atas meja ada sebuah tape recorder kecil, sebuah mesin
ketik, jam weker, alat-alat tulis, beberapa helai kertas berserakan dan
buku-buku dalam keadaan terbuka. Pasti semalam dia habis mengerjakan paper,
pikirku.
·
Ciri- cirinya
a.
Menggambarkan atau melukiskan sesuatu
b.
Penggambaran tersebut dilakukan sejelas-jelasnya dengan melibatkan kesan
indera
c.
Membuat pembaca atau pendengar merasakan sendiri atau mengalami sendiri
· Tahapan menulis karangan deskripsi,
yaitu :
a. Menentukan objek pengamatan
b. Menentukan tujuan
c. Mengadakan pengamatan dan
mengumpulkan bahan
d. Menyusun kerangka karangan
e. Mengembangkan kerangka menjadi
karangan.
f. Contoh Wacana Deskripsi
Kilometer nol, sebuah lambing
Sebuah
tugu di ujung utara pulau aceh, berdiri tegak setinggi delapan meter. Landasannya,
beton berteratak mirip tangga bersusun lima. Dengan panjang dan lebar sekitar
enam meter. Tugu itu terletak di sebuah semak belukar di bilangan jaboi,
Kotamadya Sabang.
Itulah
kilometer nol Indonesia. Berada di tugu itu, terasa sesuatu merayap di kalbu,
perasaan keindonesiaan . lagu patriotic dari Sabang sampai Marauke seakan-akan
terngiang –ngiang di telinga. Kita sedang menginjak setapak tanah di ujung
paling barat Nusantara.
Lambang
Garuda begitu megah bertenger di puncak tugu. Di bawah kai Sang Garuda, ada
relief yang melukiskan untaian zamrud kepulauan di Indonesia. Memang, sempat
timbul tanda tanya, apakah kilometer nol Indonesia ini benar menjadi ukuran
pasti di mulainya bentangan jalan raya dari ujung Barat Indonesia ke Timur.
Akan tetapi, berada di titik itu, slogan Sabang sampai Marauke tiba-tiba
menjadi sangat bermakna.
3. Wacana Eksposisi
· Pengertian
Wacana eksposisi adalah satuan jenis wacana
yang memaparkan atau menjelaskan secara terperinci (memaparkan) sesuatu dengan
tujuan memberikan informasi dan memperluas pengetahuan kepada pembacanya.Wacana
eksposisi biasanya digunakan pada karya-karya ilmiah seperti artikel
ilmiah, makalah-makalah untuk seminar, simposium, atau penataran. Tahapan
menulis wacana eksposisi, yaitu menentukan objek pengamatan, menentukan tujuan
dan pola penyajian eksposisi, mengumpulkan data atau bahan, menyusun kerangka
wacananya, dan mengembangkan kerangka wacana menjadi karangan.
Pengembangan kerangka karangan berbentuk
eksposisi dapat berpola penyajian urutan topik yang ada dan urutan klimaks dan
antiklimaks.
· Ciri-ciri atau karakteristik karangan eksposisi
a.
Menjelaskan informasi agar pembaca mengetahuinya
b.
Menyatakan sesuatu yang benar-benar terjadi (data aktual)
c.
Tidak terdapat unsur memengaruhi atau memaksakan kehendak
d.
Menunjukkan analisis atau penafsiran secara objektif terhadap fakta yang
ada
e.
Menunjukan sebuah peristiwa yang terjadi atau tentang proses kerja
sesuatu
· Tahapan menulis karangan eksposisi,
yaitu sebagai berikut :
a. Menentukan objek pengamatan
b. Menentukan tujuan dan pola penyajian
eksposisi
c. Mengumpulkan data atau bahan
d. Menyusun kerangka karangan,
e. Mengembangkan kerangka menjadi
karangan.
· Pengembangan kerangka karangan
berbentuk eksposisi dapat berpola penyajian berikut :
a. Urutan topik yang ada
b. Urutan klimaks dan antiklimaks
· Contoh Wacana Eksposisi
Jatuhnya pesawat berkapasitas 266 penumpang
airbus A300-600 merupakan peristiwa kedua bagi American Airlines beberapa detik
lepas landas dari bandara udara internasional O’Hare Chicago, tiba-tiba mesin
kiri lepas dari dudukannya. Pilot tidak bisa mengendalikan pesawat akibat
keseimbangan pesawat mendadak berubah dengan jatuhnya mesin berbobot sekitar 5
ton. Pesawat mendarat dan menghujam tempat parkir kendaraan 31 detik kemudian
271 penumpang plus awak tewas seketika.
Kecelakaan lain menyangkut mesin copot
dialami oleh pesawat kargo EI-Al milik flag carier Israel, 4 Oktober 1992.
Mesin nomor empat atau yang paling ujung pada sayap kanan, tiba-tiba lepas
akibat dua fuse-pin (baut dudukan mesin) lepas. Di susul kemudian oleh mesin
nomor tiga. Mendadak kehilangan dua mesin, pilot tidak dapat mengendalikan
pesawat dan menabrak gedung bertingkat di Amsterdam, Belanda. Empat awak tewas
berikut 47 penghuni flat yang di tabrak.
4. Wacana Argumentasi
· Pengertian
Argumentasi adalah suatu bentuk retorika
yang berusaha untuk mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain, agar mereka itu
percaya dan akhirnya bertindak sesuai dengan apa yang diinginkan oleh penulis
atau pembicara (Gorys Keraf: 2010). Melalui argumentasi penulis atau pembicara
ingin menunjukkan sesuatu hal dianggap benar atau salah dengan didukung
fakta-fakta.
Tujuan wacana
argumentasi adalah berusaha meyakinkan pembaca akan kebenaran pendapat
pengarang. Gorys Keraf (2010:100) menerangkan, untuk membuktikan suatu kebenaran,
argumentasi mempergunakan prinsip-prinsip logika.
Tahapan menulis karangan argumentasi, yaitu
menentukan tema atau topik permasalahan, merumuskan tujuan penulisan,
mengumpulkan data atau bahan berupa : bukti-bukti, fakta, atau pernyataan yang
mendukung, menyusun kerangka karangan, dan mengembangkan kerangka menjadi
karangan.
Pengembangan kerangka karangan argumentasi
dapat berpola sebab-akibat, akibat-sebab, atau pola pemecahan masalah.
· Ciri Paragraf Argumentasi
a. Ada pernyataan,
ide, atau pendapat yang dikemukakan penulisnya
b. Ada alasan, data, atau fakta yang
mendukung
c. Pembenaran berdasarkan data dan
fakta yang disampaikan.
Data dan fakta yang digunakan untuk
menyusun wacana atau paragraf argumentasi dapat diperoleh melalui wawancara,
angket, observasi, penelitian lapangan, dan penelitian kepustakaan. Pada akhir
paragraf atau karangan perlu disajikan kesimpulan.
· Tahapan menulis karangan
argumentasi, sebagai berikut.
a. Menentukan tema atau topik
permasalahan
b. Merumuskan tujuan penulisan
c. Mengumpulkan data atau bahan berupa:
bukti-bukti, fakta, atau pernyataan yang mendukung
d. Menyusun kerangka karangan
e. Mengembangkan kerangka menjadi
karangan.
· Hal-Hal yang Harus Diperhatikan Dalam Membuat
Karangan Argumentasi
a. Berpikir sehat, kritis, dan logis
b. Mencari , mengumpulkan, memilih fakta yang sesuai
dengan tujuan dan topik
c. Menjauhkan emosi dan unsure subjektif
d. Menggunakan bahasa secara baik dan efektif
· Tujuan yang
ingin dicapai melalui pemaparan argumentasi ini, antara lain :
a. Melontarkan pandangan / pendirian
b. Mendorong atau mencegah
c. Mengubah tingkah laku pembaca
d. Menarik simpati
Contoh : laporan penelitian ilmiah,
karya tulis dsb
· Contoh Wacana Argumentasi
Menurut Iskandar, sudah saatnya masyarakat
mengubah paradigma agar lulus SMP langsung masuk SMA. Kalau memang lebih
berbakat pada jalur profesi sebaiknya memilih SMK. Dia mengingatkan sejumlah
resiko bagi lulusan SMP yang sembarang melanjutkan sekolah. Misalnya lulusan
SMP yang tidak mempunyai bakat minat ke jalur akademik sampai perguruan tinggi
, tetapi memaksakan masuk SMA. Dia tidak akan lulus UAN karena sulit mengikuti
pelajaran di SMA. Tanpa lulus UAN mustahil bisa sampi perguruan tinggi. Pada
akhirnya mereka akan menjadi pengangguran karena peljaran SMA tidak memberi
bekal untuk bekerja.
5. Wacana Persuasi
· Pengertian
Paragraf persuasi adalah bentuk karangan
yang bertujuan untuk meyakinkan seseorang, baik pembaca maupun pendengar agar
melakukan sesuatu yang dikehendaki penulis. Salah satu bentuk paragraf persuasi
yang dikenal secara umum adalah propaganda yang dilakukan berbagai badan,
lembaga, atau perorangan.
Isi
paragraf mempromosikan sesuatu dengan cara mempengaruhi atau mengajak pembaca.
Paragraf persuasif banyak dipakai dalam penulisan iklan,terutama majalah dan
Koran .
· Contoh :
Marilah
kita membuang sampah pada tempatnya, agar lingkungan kita bebas dari banjir dan
bebas dari penyakit yang disebabkan oleh sampah – sampah yang di buang tidak
pada tempatnya. Oleh karena itu, perlu kesadaran pada diri kita masing – masing
untuk membuang sampah pada tempatnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar