Sabtu, 13 Juni 2015

Resume Jenis-Jenis Wacana 2



Resume Jenis-Jenis Wacana 2
Oleh : Kiki Andri Yani ( 136828 )

A.    Pengertian Wacana
     Syamsuddin (1992:5) menjelaskan pengertian wacana sebagai rangkaian ujar atau rangkaian tindak tutur yang mengungkapkan suatu hal (subjek) yang disajikan secara teratur, sistematis, dalam satu kesatuan yang koheren, dibentuk dari unsur segmental maupun nonsegmental bahasa.
     Menurut Tarigan (dalam Djajasudarma, 1994:5), wacana adalah satuan bahasa terlengkap dan tertinggi atau terbesar di atas kalimat  atau klausa dengan koherensi dan kohesi tinggi yang berkesinambungan, yang mampu mempunyai awal dan akhir yang nyata.
     Dari beberapa pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa wacana adalah satuan bahasa yang lengkap yang disajikan secara teratur dan membentuk suatu makna.
    
B.     Uraian Wacana Narasi, Deskripsi, Eksposisi, Argumentasi, dan Persuasi
1.      Wacana Narasi
·      Pengertian
     Narasi merupakan suatu bentuk wacana yang berusaha mengisahkan suatu kejadian atau peristiwa sehingga tampak seolah-olah pembaca melihat atau mengalami sendiri peristiwa itu ( Keraf: 2010). Keraf juga mengatakan unsur terpenting dalam narasi adalah unsur tindakan atau perbuatan. Namun sebagai pembeda dengan wacana deskripsi, maka harus ditambahkan unsur kronologi atau rangkaian waktu.
·      Unsur-unsur penting dalam sebuah narasi adalah:
a.       Kejadian
b.      Tokoh
c.       Konflik
d.       Alur/ plot
e.       Latar yang terdiri atas latar waktu, tempat, dan suasana
·      Ciri- cirinya
a.       Berupa cerita tentang peristiwa atau pengalaman penulis
b.      Kejadian atau peristiwa yang disampaikan berupa peristiwa yang benar-benar terjadi, dapat berupa semata-mata imajinasi atau gabungan keduanya
c.       Berdasarkan konfiks, karena tanpa konfiks biasanya narasi tidak menarik
d.      Memiliki nilai estetika
e.       Menekankan susunan secara kronologis
·      Tahapan menulis narasi, yaitu sebagai berikut :
a.       Menentukan tema cerita
b.      Menentukan tujuan
c.       Mendaftarkan topik atau gagasan pokok
d.      Menyusun gagasan pokok menjadi kerangka karangan secara kronologis atau urutan waktu
e.       Mengembangkan kerangka menjadi karangan
·      Tujuan menulis karangan narasi
a.       Hendak memberikan informasi atau wawasan dan memperluas pengetahuan
b.      Memberikan pengalaman estetis kepada pembaca
c.       Langkah-langkah menulis karangan narasi
d.      Tentukan dulu tema dan amanat yang akan disampaikan
e.       Tetapkan sasaran pembaca
f.       Rancang peristiwa-peristiwa utama yang akan ditampilkan dalam bentuk skema alur
g.      Bagi peristiwa utama itu ke dalam bagian awal, perkembangan, dan akhir cerita
h.      Rincian peristiwa-peristiwa utama ke dalam detail-detail peristiwa sebagai pendukung cerita
i.        Susun tokoh dan perwatakan, latar, dan sudut pandangan
j.        Mengerti aturan tanda bacanya dalam kalimat tersebut
·      Jenis- jenis Karangan Narasi
a)      Narasi Informatif
o   Pengertian
Narasi informatif adalah narasi yang memiliki sasaran penyampaian informasi secara tepat tentang suatu peristiwa dengan tujuan memperluas pengetahuan orang tentang kisah 1seseorang.
b)      Narasi Ekspositorik
o   Pengertian
Narasi ekspositorik adalah narasi yang memiliki sasaran penyampaian informasi secara tepat tentang suatu peristiwa dengan tujuan memperluas pengetahuan orang tentang kisah seseorang.
Dalam narasi ekspositorik, penulis menceritakan suatu peristiwa berdasarkan data yang sebenarnya. Pelaku yang ditonjolkan biasanya, satu orang. Pelaku diceritakan mulai dari kecil sampai saat ini atau sampai terakhir dalam kehidupannya. Bahasa yang digunakan logis, berdasarkan fakta yang ada, tidak memasukan unsursugestif atau bersifat objektif.
c)      Narasi Artistik
d)     Narasi Sugestif
Narasi sugestif adalah narasi yang berusaha untuk memberikan suatu maksud tertentu, menyampaikan suatu amanat terselubung kepada para pembaca atau pendengar sehingga tampak seolah-olah melihat. Ketentuan ini berkaitan dengan penggunaan bahasa yang logis, berdasarkan fakta yang ada, tidak memasukan unsur sugestif atau bersifat objektif.
·      Contoh Wacana Narasi
     Doni terlambat ke sekolah hari ini karena bangun kesiangan. Ia tiba di sekolah pukul 7.45, sehingga ia di tegur oleh guru piket. Dan ketika masuk ke ruangan bahasa inggris ia di larang masuk karena waktu untuk yang kesiangan telah habis.

2.      Wacana Deskripsi
·      Pengertian
     Wacana deskripsi adalah satuan jenis wacana yang menggambarkan suatu objek berdasarkan hasil pengamatan, perasaan, dan pengalaman penulisnya. Untuk mencapai kesan yang sempurna bagi pembaca, penulis merinci objek dengan kesan, fakta, dan citraan.
     Dilihat dari sifat objeknya, deskripsi dibedakan atas 2 macam, yaitu :
a)      Deskripsi Imajinatif/ Impresionis
o   Pengertian
Merupakan deskripsi yang menggambarkan objek benda sesuai kesan/imajinasi si penulis. Pengertian lain tentang deskripsi impresionis yaitu  ialah ragam pemaparan yang didasarkan pada impresi (kesan atau perasaan) penulis terhadap peristiwa, kejadian, tempat, perbuatan, karakter, dll.
Hal ini didasarkan pada kuat lemahnya kesan yang didapat dari objek.
Contoh : Deskripsi mengenai kota Malang yang dingin, sejuk, dan segar. Banyak objek wisata yang menyenangkan di sana. Wahananya pun seru-seru dan asyik-asyik.
o   Contoh Deskripsi Imajinatif
Aku tidak lagi berada di kamarku, tetapi di suatu ruangan bersama-sama dengan sekelompok orang yang sama sekali belum pernah kulihat sebelumnya. Bau asap tembakau memenuhi ruangan itu, tapi tak seorang pun yang kelihatan peduli. Kami semua duduk di kursi yang diatur membentuk sebuah lingkaran, mirip dengan ruangan diskusi. Semua tampak duduk tenang, semua kelihatan sedang menulis, dan tidak seorang pun yang kelihatan peduli pada orang lain di ruangan itu.

b)      Deskripsi Faktual/Ekspositoris
o   Pengertian
Merupakan deskripsi yang menggambarkan objek berdasarkan urutan logika atau fakta-fakta yang dilihat.
Hal ini didasarkan pada pemikiran bahwa semua yang ada di dunia ini mempunyai “logika urut-urutan sendiri”.
Contoh: Bila kita ingin mendeskripsikan manusia, maka logika urutannsdya: dari atas (kepala) ke bawah (kaki)
o   Contoh Deskripsi Faktual
Di sebelah kiri pintu tergantung sebuah penanggalan dan sebuah cermin yang bertuliskan ”Anda manis, Nona.” Di bawahnya merapat sebuah meja belajar yang diberi alas kertas berbunga-bunga merah jambu, dan dilapisi lagi dengan plastik bening. Di atas meja ada sebuah tape recorder kecil, sebuah mesin ketik, jam weker, alat-alat tulis, beberapa helai kertas berserakan dan buku-buku dalam keadaan terbuka. Pasti semalam dia habis mengerjakan paper, pikirku.
·      Ciri- cirinya
a.       Menggambarkan atau melukiskan sesuatu
b.      Penggambaran tersebut dilakukan sejelas-jelasnya dengan melibatkan kesan indera
c.       Membuat pembaca atau pendengar merasakan sendiri atau mengalami sendiri
·      Tahapan menulis karangan deskripsi, yaitu :
a.       Menentukan objek pengamatan
b.      Menentukan tujuan
c.       Mengadakan pengamatan dan mengumpulkan bahan
d.      Menyusun kerangka karangan
e.       Mengembangkan kerangka menjadi karangan.
f.       Contoh Wacana Deskripsi
Kilometer nol, sebuah lambing
           Sebuah tugu di ujung utara pulau aceh, berdiri tegak setinggi delapan meter. Landasannya, beton berteratak mirip tangga bersusun lima. Dengan panjang dan lebar sekitar enam meter. Tugu itu terletak di sebuah semak belukar di bilangan jaboi, Kotamadya Sabang.
           Itulah kilometer nol Indonesia. Berada di tugu itu, terasa sesuatu merayap di kalbu, perasaan keindonesiaan . lagu patriotic dari Sabang sampai Marauke seakan-akan terngiang –ngiang di telinga. Kita sedang menginjak setapak tanah di ujung paling barat Nusantara.
           Lambang Garuda begitu megah bertenger di puncak tugu. Di bawah kai Sang Garuda, ada relief yang melukiskan untaian zamrud kepulauan di Indonesia. Memang, sempat timbul tanda tanya, apakah kilometer nol Indonesia ini benar menjadi ukuran pasti di mulainya bentangan jalan raya dari ujung Barat Indonesia ke Timur. Akan tetapi, berada di titik itu, slogan Sabang sampai Marauke tiba-tiba menjadi sangat bermakna.
3.      Wacana Eksposisi
·      Pengertian
     Wacana eksposisi adalah satuan jenis wacana yang memaparkan atau menjelaskan secara terperinci (memaparkan) sesuatu dengan tujuan memberikan informasi dan memperluas pengetahuan kepada pembacanya.Wacana  eksposisi biasanya digunakan pada karya-karya ilmiah seperti artikel ilmiah, makalah-makalah untuk seminar, simposium, atau penataran. Tahapan menulis wacana eksposisi, yaitu menentukan objek pengamatan, menentukan tujuan dan pola penyajian eksposisi, mengumpulkan data atau bahan, menyusun kerangka wacananya, dan mengembangkan kerangka wacana menjadi karangan.
     Pengembangan kerangka karangan berbentuk eksposisi dapat berpola penyajian urutan topik yang ada dan urutan klimaks dan antiklimaks.
·      Ciri-ciri atau karakteristik karangan eksposisi
a.       Menjelaskan informasi agar pembaca mengetahuinya
b.      Menyatakan sesuatu yang benar-benar terjadi (data aktual)
c.       Tidak terdapat unsur memengaruhi atau memaksakan kehendak
d.      Menunjukkan analisis atau penafsiran secara objektif terhadap fakta yang ada
e.      Menunjukan sebuah peristiwa yang terjadi atau tentang proses kerja sesuatu
·      Tahapan menulis karangan eksposisi, yaitu sebagai berikut :
a.       Menentukan objek pengamatan
b.      Menentukan tujuan dan pola penyajian eksposisi
c.       Mengumpulkan data atau bahan
d.      Menyusun kerangka karangan,
e.       Mengembangkan kerangka menjadi karangan.
·      Pengembangan kerangka karangan berbentuk eksposisi dapat berpola penyajian berikut :
a.       Urutan topik yang ada
b.      Urutan klimaks dan antiklimaks
·      Contoh Wacana Eksposisi
     Jatuhnya pesawat berkapasitas 266 penumpang airbus A300-600 merupakan peristiwa kedua bagi American Airlines beberapa detik lepas landas dari bandara udara internasional O’Hare Chicago, tiba-tiba mesin kiri lepas dari dudukannya. Pilot tidak bisa mengendalikan pesawat akibat keseimbangan pesawat mendadak berubah dengan jatuhnya mesin berbobot sekitar 5 ton. Pesawat mendarat dan menghujam tempat parkir kendaraan 31 detik kemudian 271 penumpang plus awak tewas seketika.
     Kecelakaan lain menyangkut mesin copot dialami oleh pesawat kargo EI-Al milik flag carier Israel, 4 Oktober 1992. Mesin nomor empat atau yang paling ujung pada sayap kanan, tiba-tiba lepas akibat dua fuse-pin (baut dudukan mesin) lepas. Di susul kemudian oleh mesin nomor tiga. Mendadak kehilangan dua mesin, pilot tidak dapat mengendalikan pesawat dan menabrak gedung bertingkat di Amsterdam, Belanda. Empat awak tewas berikut 47 penghuni flat yang di tabrak.

4.      Wacana Argumentasi
·      Pengertian
     Argumentasi adalah suatu bentuk retorika yang berusaha untuk mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain, agar mereka itu percaya dan akhirnya bertindak sesuai dengan apa yang diinginkan oleh penulis atau pembicara (Gorys Keraf: 2010). Melalui argumentasi penulis atau pembicara ingin menunjukkan sesuatu hal dianggap benar atau salah dengan didukung fakta-fakta.
     Tujuan wacana argumentasi adalah berusaha meyakinkan pembaca akan kebenaran pendapat pengarang. Gorys Keraf (2010:100) menerangkan, untuk membuktikan suatu kebenaran, argumentasi mempergunakan prinsip-prinsip logika.
     Tahapan menulis karangan argumentasi, yaitu menentukan tema atau topik permasalahan, merumuskan tujuan penulisan, mengumpulkan data atau bahan berupa : bukti-bukti, fakta, atau pernyataan yang mendukung, menyusun kerangka karangan, dan mengembangkan kerangka menjadi karangan.
     Pengembangan kerangka karangan argumentasi dapat berpola sebab-akibat, akibat-sebab, atau pola pemecahan masalah.
·      Ciri Paragraf Argumentasi
a.       Ada pernyataan, ide, atau pendapat yang dikemukakan penulisnya
b.      Ada alasan, data, atau fakta yang mendukung
c.       Pembenaran berdasarkan data dan fakta yang disampaikan.
           Data dan fakta yang digunakan untuk menyusun wacana atau paragraf argumentasi dapat diperoleh melalui wawancara, angket, observasi, penelitian lapangan, dan penelitian kepustakaan. Pada akhir paragraf atau karangan perlu disajikan kesimpulan.
·      Tahapan menulis karangan argumentasi, sebagai berikut.
a.       Menentukan tema atau topik permasalahan
b.      Merumuskan tujuan penulisan
c.       Mengumpulkan data atau bahan berupa: bukti-bukti, fakta, atau pernyataan yang mendukung
d.      Menyusun kerangka karangan
e.       Mengembangkan kerangka menjadi karangan.
·      Hal-Hal yang Harus Diperhatikan Dalam Membuat Karangan Argumentasi
a.       Berpikir sehat, kritis, dan logis
b.      Mencari , mengumpulkan, memilih fakta yang sesuai dengan tujuan dan topik
c.       Menjauhkan emosi dan unsure subjektif
d.      Menggunakan bahasa secara baik dan efektif                            
·      Tujuan yang ingin dicapai melalui pemaparan argumentasi ini, antara lain :
a.       Melontarkan pandangan / pendirian
b.      Mendorong atau mencegah
c.       Mengubah tingkah laku pembaca
d.      Menarik simpati
Contoh : laporan penelitian ilmiah, karya tulis dsb

·       Contoh Wacana Argumentasi
     Menurut Iskandar, sudah saatnya masyarakat mengubah paradigma agar lulus SMP langsung masuk SMA. Kalau memang lebih berbakat pada jalur profesi sebaiknya memilih SMK. Dia mengingatkan sejumlah resiko bagi lulusan SMP yang sembarang melanjutkan sekolah. Misalnya lulusan SMP yang tidak mempunyai bakat minat ke jalur akademik sampai perguruan tinggi , tetapi memaksakan masuk SMA. Dia tidak akan lulus UAN karena sulit mengikuti pelajaran di SMA. Tanpa lulus UAN mustahil bisa sampi perguruan tinggi. Pada akhirnya mereka akan menjadi pengangguran karena peljaran SMA tidak memberi bekal untuk bekerja.

5.      Wacana Persuasi
·      Pengertian
     Paragraf persuasi adalah bentuk karangan yang bertujuan untuk meyakinkan seseorang, baik pembaca maupun pendengar agar melakukan sesuatu yang dikehendaki penulis. Salah satu bentuk paragraf persuasi yang dikenal secara umum adalah propaganda yang dilakukan berbagai badan, lembaga, atau perorangan.
     Isi paragraf mempromosikan sesuatu dengan cara mempengaruhi atau mengajak pembaca. Paragraf persuasif banyak dipakai dalam penulisan iklan,terutama majalah dan Koran .
·      Contoh :
     Marilah kita membuang sampah pada tempatnya, agar lingkungan kita bebas dari banjir dan bebas dari penyakit yang disebabkan oleh sampah – sampah yang di buang tidak pada tempatnya. Oleh karena itu, perlu kesadaran pada diri kita masing – masing untuk membuang sampah pada tempatnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar